SuaraJatim.id - Program makan bergizi gratis (MBG) pertama kali dilaksanakan di Surabaya. Tetapi belum merata di semua tempat. Baru di lima sekolah saja. Mulai TK sampai SMK/SMA. Salah satunya di SMK PGRI 1 Surabaya dan SMAN 10 Surabaya.
Kepala Sekolah SMAN 10 Surabaya Teguh Santoso bersyukur sekolah yang dipimpinnya itu mendapat program MBG ini. Beberapa waktu lalu, mereka juga melakukan pendataan terhadap siswa-siswi untuk mendapatkan program tersebut.
“Sebanyak 1.166 siswa/siswi kami di sini. Kami sudah mendata bagi siswa/siswi kami yang punya alergi terhadap makanan tertentu. Ada yang alergi telur, udang dan makanan lainnya. Sehingga, kami tidak memberikan makanan itu kepada mereka,” katanya.
Sementara itu, Siswa Kelas 12 Teknik Mesin SMK PGRI Surabaya Ridho Wahyu AF mengaku bersyukur dengan program itu. Walau, ia mengaku tidak terlalu menyukai rasa sayur yang diberikan dalam program itu. “Rasanya enak tapi sayurnya yang kurang enak,” ucapnya.
Baca Juga: Eri Cahyadi Kerahkan Pasukan Khusus, Koin Jagat Ilegal di Surabaya?
Baginya, program itu membantu dirinya untuk bisa menghemat uang jajan. Bahkan, ia mengaku, ketika program itu terus dilakukan, maka, ia akan jarang untuk beli makanan di kantin. “Kalau ada ini, gak akan beli makan lagi. Uang jajan bisa ditabung,” katanya lagi.
Ia mengaku, setiap hari mendapatkan uang jajan dari orang tuanya sebesar Rp 10 ribu. Lalu, ia beli makan di kantin sekolahnya seharga Rp 7 ribu. “Sudah dapat lauknya ayam. Lumayan lah. Sudah kenyang itu,” terangnya.
Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa pun mengunjungi dua sekolah tersebut. Dua sekolah tersebut berada tidak jauh dari rumah pribadinya di kawasan Jemursari Surabaya. Setiap kelas di dua sekolah itu dimasuki Khofifah.
“Dua SMK dan SMA ini mendapat program MBG. Program ini bisa menguatkan stamina anak-anak di sekolah. Karena memang penguatan protein dan gizi sangat dibutuhkan. Tentu dengan standar yang sehat,” kata Khofifah, saat ditemui di SMK PGRI 1 Surabaya, Senin 13 Januari 2025.
Menurutnya, anak-anak di usia SMA atau SMK paling sering mengonsumsi makanan cepat saji. “Makanan itu mungkin saja kurang sehat. Tetapi, program MBG ini standar gizinya sudah terkontrol oleh ahli gizi. Jadi yang mereka makan bergizi dan memiliki protein yang cukup untuk usia mereka,” ucap Khofifah.
Baca Juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Sasar 5 Sekolah di Surabaya
Dia mengungkapkan, standarisasi gizi dan protein setiap usia dibedakan. Mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat. “Ada standarisasi gizi, kalori dan protein setiap jenjang. Ahli gizi yang bertanggung jawab melakukan kontrol dengan hal itu,” bebernya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Vonis Tiga Hakim Nonaktif dalam Kasus Suap Ronald Tannur
-
Presiden Prabowo Sambut Langsung Kunjungan Bill Gates ke Indonesia
-
Prabowo Ajak Bill Gates 'Blusukan' ke SDN Jati 03 Pulogadung Tinjau MBG, Begini Kata Sang Miliarder
-
MBG dan Matematika Kekuasaan: Mengapa 0,01% Keracunan Masih Terlalu Banyak?
-
Ulasan Novel Sylvia's Letters: Kenangan yang Tidak Akan Menemukan Tujuan
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
Gudang di Surabaya Simpan Ribuan Drum Sianida, Diduga Dijual Bebas ke Penambang Ilegal
-
Daftar Link DANA Kaget Terbaru Kamis, Lumayan untuk Nongkrong Malam Nanti
-
Liga Kompas U-14 2024/2025, Panggung Bakat Muda Menuju Timnas
-
Ngeri! Remaja Bawa Celurit Panjang Berkeliaran di Jalanan Gresik
-
Mengejutkan! 13 Pekerja Kafe di Ponorogo Positif HIV