SuaraJatim.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Situbondo Karna Suswandi setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka.
Karna Suswandi diduga terlibat korupsi pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Pemkab setempat 2021-2024. Dia ditahan 20 hari ke depan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur Cabang Rutan KPK.
Selain Karna, KPK juga menetapkan Kepala Dinas PUPP Kabupaten Situbondo Eko Prionggo Jati (EPJ) sebagai tersangka.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur mengatakan, kasus tersebut bermula pada 2021. Ketika itu Pemkab Situbondo menandatangani perjanjian pinjaman daerah Program PEN yang akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi di Dinas PUPP setempat tahun 2022.
Baca Juga: Korupsi Dana Parkir PD Pasar Surya, Wali Kota Surabaya: Ada Laporan Keuangan yang Terlihat Aneh
Namun, pada 2022 penggunaan dana PEN dibatalkan dan mengalihkan proyek tersebut dengan dana DAK. Kemudian dilakukan pengadaan barang dan jasa paket. Diduga, dalam proyek tersebut telah diatur pemenang paket pekerjaan.
Tersangka KS meminta ijon dengan kode 'uang investasi' kepada calon rekanan-rekanan dengan nilai sebesar 10 persen dari nilai pekerjaan yang akan dijanjikan.
Dalam korupsi tersebut, KS menerima uang sebesar Rp5.575.000.000 melalui orang kepercayaannya. EPJ menerima fee melalui bawahannya di Dinas PUPP Kabupaten Situbondo sekitar Rp811.362.200,00.
Kekayaan Karna Suswandi
Politikus kelahiran Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Situbondo pada 15 April 1967 merupakan Bupati Situbondo periode 2020-2024.
Baca Juga: 2 Pejabat PD Pasar Surya Surabaya Diduga Tilap Uang Pengelolaan Parkir Rp725 Juta
Sebelum terjun di politik, dia lebih dulu menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Kariernya sebagai pegawai dimulai di Kantor Departemen Penerangan pada 1993-1994.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tak Bisa Dikorting! Johnny G Plate Tetap Dihukum 15 Tahun Bui Terkait Skandal Proyek BTS Kominfo
-
Eks Menkominfo Johnny Plate Gigit Jari! MA Tolak PK Kasus Korupsi BTS 4G
-
Firli Disebut Ungkap OTT Sebelum Harun dan Hasto Ditangkap, Eks Penyidik: KPK Harus Berani Periksa
-
Dicap Dalang Bocorkan Operasi Penangkapan Hasto, Raja OTT Desak KPK Jerat Firli Bahuri Tersangka
-
Publik Bandingkan Ancaman Hukuman Korupsi dan Kasus Meme Jokowi-Prabowo, Adilkah?
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
- Selamat Datang Penyerang Keturunan! 2 Tak Perlu Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia U-23
- 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Didukung Pemerintah Bisa Cuan Jutaan Rupiah
- 3 Bek Asing Jago yang Bisa Direkrut PSM Makassar untuk Gantikan Yuran Fernandes
- Alhamdulillah Elkan Baggott Tak Jadi Pergi
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaik Mei 2025, Harga cuma Rp 2 Jutaan
-
Pungli ke Pedagang Kaki Lima, Warga Kampung Baru Diciduk Anggota Polsek Pasar Kliwon
-
8 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang Meski di Bawah Terik Matahari
-
Potret Denny Landzaat Nikahi Annemarie de Waal di Gereja Maluku
-
Bak Bumi dan Langit! Beda Branko Ivankovic dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Peresmian SPAM oleh Gubernur Khofifah: Ribuan Warga Singosari Malang Terbebas Krisis Air Bersih
-
Update Link DANA Kaget 13 Mei 2025, Saldo Kembali Terisi Meski Usai Liburan
-
Pamekasan Dikepung Banjir, Ribuan Orang Terdampak
-
Persik Kediri Tak Perpanjang Masalah, Arema FC Soroti Pengamanan Pertandingan
-
Kumpulan Link DANA Kaget di Libur Panjang Waisak, Lumayan untuk Plesiran