SuaraJatim.id - Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia tidak mau ketinggalan untuk turut serta dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah langkah telah disiapkan untuk menuju ke arah tersebut, salah satunya menciptakan ekosistem industri berkelanjutan.
Wakil Ketua HKI Didik Prasetiyono menyampaikan pentingnya ekosistem keberlanjutan dalam pengelolaan kawasan industri. “Dalam menghadapi tantangan global, aspek keberlanjutan akan menjadi faktor kunci dalam menarik investasi jangka panjang," ujarnya dikutip, Rabu (5/2/2025).
Didik yang juga Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mengungkapkan jika HKI berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mendukung pengembangan kawasan industri berkelanjutan.
"Harapannya dapat berkontribusi dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen di era pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.
SIER disebutkannya telah meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan limbah industri, serta menciptakan ekosistem industri yang ramah lingkungan.
Direktur Eksekutif HKI, Fahmi Shahab mengatakan, kawasan industri memiliki peran strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, inovasi, serta investasi. Karena itu pihaknya menggelar dialog dengan tema ‘Optimalisasi Kawasan Industri: Upaya Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Pemerintahan Prabowo melalui Industri Manufaktur’ pada 6 Februari 2025.
“Melalui forum ini, kami ingin menyoroti kebijakan, tantangan, dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing industri manufaktur nasional,” kata Fahmi Shahab.
Kawasan industri memiliki peran yang bisa dioptimalkan lebih dalam lagi untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Untuk menuju itu, kawasan industri harus berinovasi agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar dan investasi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jatim TW III-2024 Tertinggi di Pulau Jawa, Tumbuh 1,72 Persen q-to-q
“PT SIER telah melihat bagaimana industri berkembang dari waktu ke waktu, dan pengalaman ini menjadi modal utama dalam merancang kebijakan yang lebih adaptif terhadap perubahan global. Kawasan industri memang harus terus berinovasi agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar dan investasi,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jurus Jitu Khofifah Selamatkan Pertanian Situbondo dari Banjir dan Kekeringan
-
Buruan Klaim, 5 Link DANA Kaget Dengan Nominal Besar Hari Ini
-
Cara Ampuh Atasi Telepon dan SMS Modus Penipuan, Kenali Fitur SATSPAM IM3!
-
Jangan Sampai Kehabisan, Dapatkan Saldo DANA Kaget Gratis Malam Minggu
-
Abu Jahal Gagal Lempar Batu: Kisah Dramatis di Balik Surat Yasin yang Jarang Diketahui