SuaraJatim.id - Pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur (Jatim) membenarkan soal penggeledahan yang terjadi di kantornya. Bahkan, penggeledahan yang dilakukan KPK cukup lama.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil saat dikonfirmasi oleh awak media, usai penggeledahan KPK berakhir dan meninggalkan lokasi, Selasa (15/4/2025).
"Sampai jam 15.00 WIB tadi ada pemeriksaan berdasarkan perintah tugas KPK kepada tim, untuk memeriksa dan melakukan penggeledahan kepada kantor KONI Jatim," ujar Nabil usai pemeriksaan.
Ia menjelaskan, penggeledahan KPK ini terkait dengan penggunaan dana hibah, yang menyangkut nama mantan Ketua DPRD Provinsi Jatim, Kusnadi.
"Objeknya adalah terkait kaitan dengan masalah penggunaan dana hibah atas nama Pak Kusnadi dan beberapa orang yang dinyatakan sebagai tersangka, saya ndak hafal," terangnya.
Nabil melanjutkan, KPK memeriksa dokumen-dokumen sekitar tahun 2017 hingga 2022 dan juga periode Nabil saat menjadi Ketua Umum KONI Jatim.
"Sudah ada pemeriksaan dan beberapa dokumen-dokumen yang dibawa, mulai tahun 2017 sampai 2022. Kemudian sebagian masuk pada periode saya, 2022 itu ada beberapa dokumen tapi itu yang paling banyak dokumen-dokumen kita yang berjalan tahun 2017 sampai 2022 awal," ucapnya.
Perihal dua koper yang dibawa oleh penyidik KPK, bahwa itu bukan dokumen yang disita oleh KPK, karena hanya ratusan lembar dokumen saja yang diambil.
"Nggak ada koper, berkas SK keputusan waktu Covid, SK keputusan waktu penggunaan uang, SK pengurus kemudian, waktu permohonan dana hibah untuk PON Papua tahun 2021. Berarti permohonannya itu tahun 2020. Ada beberapa, segini mungkin ya, ada beberapa," jelas Nabil sambil menunjukan ketebalan dokumen.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor KONI Jatim, 2 Koper Dibawa Oleh Penyidik
"Nggak onok wong di tempat saya (tidak ada, kan ditempat saya)," imbuhnya.
Nabil mengatakan, ada beberapa ruang yang diperiksa. "Ruang bendahara, ruang renggar (rencana dan anggaran), sudah itu aja, sekretariat gitu saja," bebernya.
Saat ditanya soal telepon selular yang diperiksa, Nabil membenarkan hal itu. Hampir semua selular milik pegawai KONI Jatim diperiksa.
"HP (diperiksa), kemudian ada beberapa flashdisk yang memang diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menindaklanjuti data-data yang ada berdasarkan apa yang dibawa, lewat hard copy tadi itu saja mengkonfirmasi," ungkapnya.
Selain itu, KONI Jatim juga kooperatif dan mengikuti semua permintaan dari KPK, sehingga tak ada permasalahan saat penggeledahan KPK.
"Kita kooperatif dan dari pihak mereka juga sangat akomodatif, sangat baik, tidak ada yang kita hindari, semuanya lancar-lancar saja. Sambil menunggu kita konfirmasi berikutnya, apa yang ada. Cuma objeknya ya itu tadi masalah penyalahgunaan dana hibah di Jawa Timur," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Resep Rendang Ayam Rumahan, Sajian dari Minang yang Mendunia
-
Ini 5 Sunscreen Vitamin C yang Efektif Mencerahkan & Melindungi Kulitmu
-
Waspada Ze Valente dan Vidal! Ong Kim Swee Siapkan Taktik Khusus Hadapi Lini Serang PSIM
-
DANA Kaget: Voucher Kopi Dadakan Hadir! Buka Linknya & Nikmati Kopi Tanpa Mikir Budget
-
Banjir Semarang Bikin Rute Kereta Api Daop 7 Berubah, KAI Tawarkan Refund Tiket 100 Persen!