SuaraJatim.id - Kerajinan tangan lokal kembali menunjukkan daya saingnya di pasar internasional. Umi Rosidah (40), seorang perajin manik - manik dan kawat tembaga asal Dusun / Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, mampu mengekspor produk dekorasi rumah bertajuk Tree of Life ke Amerika Serikat.
Produk tersebut dibuat dari kawat tembaga dan manik - manik, yang dirakit secara manual dan dikemas dalam bentuk hiasan dinding berestetika tinggi.
Umi menyampaikan proses ekspornya telah berlangsung pada 2021. Tahun itu, ia berhasil mengirimkan 6.800 unit Tree of Life ke mitra bisnisnya untuk dikirim ke Amerika. Ribuan Tree of Life itu diselesaikan selama 10 bulan bersama puluhan orang yang direkrut.
“Karena waktu itu masih orderan yang pertama jadi banyak yang retur. Omzetnya Rp 90 juta,” kata Umi, saat ditemui di workshop miliknya.
Baca Juga: Dukun di Mojokerto Cabuli Bocah SD, Modusnya Pelayanan Doa Privat
Pada Tahun 2024, Umi kembali mendapatkan pesanan produk yang sama sebanyak 2.800 unit.
“Kalau produknya satu macam (Ekspor), ini bahannya dari kawat tembaga dan manik-manik. Ukurannya bervariasi dari 7 cm sampai 30 cm. Warnanya ada hijau mint, hijau daun, biru, dan peach. Kami fokus produksi sejak 2018 dan mulai ekspor 2021,” jelas Umi.
Harga produk Tree of Life tergantung ukuran. Pada 2021, produk ukuran terbesar dijual seharga Rp 35.000 per unit, sementara ukuran kecilnya Rp 10.000. Kini, harga naik menjadi Rp 75.000 untuk ukuran besar 32 cm dan Rp 30.000 untuk ukuran kecil 20 cm, menyesuaikan bahan baku dan kebutuhan pasar.
Untuk satu unit berukuran besar, Umi membutuhkan waktu satu hari penuh untuk menyelesaikannya. “Semua masih handmade. Kami memang fokus pada kualitas dan detail, karena pasar luar negeri cukup ketat standarnya,” jelas Umi.
Umi mulai dikenal di kalangan perajin lokal sekitar tahun 2008 – 2009, saat ia memproduksi aksesori dari manik - manik biasa. Pada 2011 – 2012, ia mulai menjajal pembuatan perhiasan berbahan kawat tembaga, seperti bros dan kalung.
Baca Juga: Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar
Pada 2018, ia memproduksi aksesori dari kawat tembaga yang dirajut. Di bawah brand inilah ia mulai mengembangkan berbagai produk, termasuk dekorasi rumah, aksesori fesyen, hingga souvenir unik berbasis kerajinan tangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hadapi Persaingan Domestik, SIG Geber Proyek Dermaga Tuban Demi Bidik Pasar Ekspor
-
Christopher Kevin Yuwono, Duta GenRe Kota Mojokerto 2025 Terpilih Siap Hadapi Tantangan Digital
-
Stok Beras Meningkat, Pengamat: Swasembada Sudah di Depan Mata, Indonesia Siap Ekspor
-
Ekspor Perdana ke AS Sukses! DRMA Optimis Raup Cuan Lebih Banyak di Era Trump
-
Menhub Beberkan Progres Proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Pekerja Miskin Saat Ini: Pilih Beli Beras Dibandingkan Bayar Iuran BPJS
-
Menaker Minta Maaf BHR Ojol "Cuma Recehan", Janji Evaluasi Total
-
Timnas Indonesia vs China: Pemanggilan 50 Pemain hingga Kudeta Pelatih
-
Setengah Tahun Pemerintahan Prabowo! Dulu Ekonomi RI Disebut Komodo, Mungkin Sekarang Cicak?
-
5 Rekomendasi Detergen Paling Top 2025: Pakaian Bersih, Wangi Tahan Lama
Terkini
-
Ngeri! Remaja Bawa Celurit Panjang Berkeliaran di Jalanan Gresik
-
Mengejutkan! 13 Pekerja Kafe di Ponorogo Positif HIV
-
Lagi Hamil, Pelaku Penipuan Modus Arisan Online Mojokerto Diamankan Polisi
-
Gagas Sistem Digitalisasi, Munas APEKSI VII Siap Ubah Wajah Pemerintahan Kota
-
Imbas Pidato di Balai Kota Blitar, Wamendagri Diwadulkan ke Prabowo