Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Minggu, 11 Mei 2025 | 19:26 WIB
Khofifah Ungkap 'Rahasia' Muslimat NU Jadi Lebih Kuat: Talent DNA Jadi Kunci!
Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa dalam kegiatan capacity building bersama ESQ Leadership Center dalam rangkaian kegiatan Rakernas Muslimat NU yang digelar di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Minggu (11/5/2025). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Muslimat NU melalui pendekatan Talent DNA. Pesan ini ia sampaikan dalam kegiatan capacity building yang bekerja sama dengan ESQ Leadership Center, sebagai bagian dari agenda Rakernas Muslimat NU yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Samarinda, pada Minggu, 11 Mei 2025.

Dalam acara tersebut, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai wilayah turut hadir untuk mengikuti sesi pembelajaran dan pemetaan potensi diri menggunakan metode Talent DNA, yang dikembangkan oleh pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan alami, bakat bawaan, serta karakter khas dari masing-masing peserta.

Khofifah menilai pelatihan ini sangat relevan bagi Muslimat NU, sebagai organisasi perempuan Islam terbesar dengan jaringan yang menjangkau hingga tingkat akar rumput. Oleh karena itu, potensi besar tersebut perlu dikenali, dipetakan, dan dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran.

“Sering kali, potensi besar dalam diri seseorang terpendam karena tidak dikenali atau tidak diberi ruang aktualisasi yang sesuai. Melalui Talent DNA, kita ingin bantu para kader mengenali siapa dirinya, apa kekuatannya, dan di mana dia bisa memberi kontribusi terbaik bagi organisasi dan masyarakat,” ujar Khofifah.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Sambut Baik Komandan Lantamal V Dukung Kedaulatan Pangan di Jatim

Khofifah menambahkan, pemetaan potensi ini sangat penting sehingga bisa menjadi motor penggerak menjadikan organisasi Muslimat NU lebih adaptif, dinamis, dan profesional. Penempatan kader sesuai dengan talenta alamiahnya akan membuat program-program kerja lebih efektif, efisien, dan berdampak luas.

Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa dalam kegiatan capacity building bersama ESQ Leadership Center dalam rangkaian kegiatan Rakernas Muslimat NU yang digelar di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Minggu (11/5/2025). (Dok: Pemprov Jatim)

“Kader yang memang punya bakat mengajar, tentu akan jauh lebih optimal jika ditempatkan di bidang pendidikan. Begitu juga mereka yang unggul di kesehatan, sosial, advokasi, atau kewirausahaan. Dengan ini, organisasi kita tidak hanya besar dalam jumlah, tapi juga unggul dalam kualitas kinerja,” jelasnya.

Khofifah menilai, pendekatan talent DNA sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong setiap individu untuk mengenali potensi dirinya dan mengoptimalkannya demi kemaslahatan umat. Ia meyakini bahwa kader Muslimat NU memiliki semangat pengabdian yang tinggi, tinggal bagaimana arah pengabdiannya disesuaikan dengan kekuatan masing-masing.

“Ini bukan hanya soal pengembangan pribadi, tetapi juga strategi besar untuk memperkuat organisasi. Jika setiap kader mampu bekerja dari kekuatannya, maka pelayanan kita kepada umat akan jauh lebih maksimal dan profesional,” katanya.

Khofifah pun berharap pembelajaran Talent DNA menjadi bagian dari sistem kaderisasi Muslimat NU secara berkelanjutan. Ia ingin pelatihan ini diintegrasikan dalam berbagai jenjang pelatihan organisasi, mulai dari pusat hingga ke ranting, agar terjadi transformasi kualitas secara merata.

Baca Juga: Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU

Gubernur Jawa Timur ini juga menyampaikan bahwa ke depan, Muslimat NU akan mengembangkan sistem digital berbasis data potensi kader. Sistem ini akan merekam hasil pemetaan Talent DNA sehingga pengelolaan organisasi bisa dilakukan dengan pendekatan berbasis data, bukan hanya intuisi.

“Kita perlu mulai menggunakan pendekatan manajerial modern dalam mengelola organisasi sebesar ini. Dengan data potensi kader, kita bisa menyusun program kerja yang lebih presisi dan menyusun tim kerja yang lebih solid,” paparnya.

Di akhir, Khofifah mengajak seluruh kader untuk terus belajar dan berkembang, serta tidak ragu untuk mengeksplorasi potensi diri masing-masing. Ia percaya bahwa Muslimat NU akan terus menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.

“Dengan semangat pengabdian dan kerja dari hati, serta didukung dengan pengetahuan tentang potensi diri yang kuat, insyaAllah Muslimat NU akan terus menjadi garda terdepan dalam melayani umat dan membangun bangsa,” pungkasnya.

Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dari peserta. Banyak di antara mereka yang mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan yang membongkar secara mendalam potensi tersembunyi dalam diri. Mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk berkontribusi lebih besar dalam organisasi. ***

Load More