Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 12 Mei 2025 | 12:54 WIB
Ilustrasi garis polisi (Freepik/user9023173)

SuaraJatim.id - Viral di media sosial seorang warga Blitar ditemukan dalam kondisi terluka parah. Pria tersebut tergeletak di Jalan Utara Kali Ganter, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok.

Pria paruh baya itu terluka bersimbah darah. Di media sosial dinarasikan menjadi korban begal.

Dalam video yang beredar terlihat beberapa orang berkerumun mengerubungi tubuh pria tersebut. Mereka memberi pertolongan kepada pria tersebut.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Petugas Polsek Ponggok tak lama kemudian datang. Sedangkan korban, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Imbas Pidato di Balai Kota Blitar, Wamendagri Diwadulkan ke Prabowo

Kapolsek Ponggok, AKP Tri Muliarso membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus itu.

Kepolisian belum bisa memintai keterangan korban karena masih dalam kondisi minuman keras.

“Masih kita dalami, karena korban tadi malam masih belum bisa kita ajak komunikasi untuk kita mintai keterangan karena masih pengaruh minuman keras,” ujar AKP Tri Muliarso dilansir dari Beritajatim.com --- partner Suara.com, Minggu, 11 Mei 2025.

AKP Muliarso belum bisa memastikan penyebab korban terluka. Pihaknya juga belum tahu apakah benar - benar jadi korban atau hal lain.

Polisi sudah meminta keterangan keluarga. Berdasarkan informasi yang didapatkan, korban sempat dijemput sama seorang laki - laki.

Baca Juga: Viral Sejumlah Orang Bawa Sajam di Puskesmas Bangkalan, Ternyata Pemicunya Gegara Klakson

“Menurut istrinya, korban ini awalnya dijemput sama laki - laki dibonceng motor terus tiba - tiba malam kok sudah di pinggir jalan penuh luka itu, tapi kebiasaan korban ini seperti itu dia sering keluar terus pulang - pulang mabuk,” kata AKP Tri Muliarso.

Pihaknya mengaku masih mendalami peristiwa tersebut. Namun demikian, belum bisa menentukan adanya unsur pidana atau tidak.

Muliarso mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kejahatan jalanan, termasuk begal, yang kerap terjadi di malam hari.

Penting untuk tidak langsung menyimpulkan penyebab kejadian sebelum ada hasil penyelidikan resmi. Masyarakat diminta bijak dalam membagikan informasi di media sosial agar tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.

Sebelumnya, Warga Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar digegerkan dengan temuan jasad seorang Asisten Rumah Tangga (ART).

ART yang diketahui bernama Marsiyem itu ditemukan kondisi meninggal dunia di rumahnya dalam kondisi hangus terbakar pada Kamis (24/4/2025). 

Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga setelah mereka curiga karena sang pemilik rumah tak pernah terlihat.

Awalnya, warga mendatangi rumah korban pada Rabu (23/4/2025) malam. Mereka memanggil - manggil korban, tetapi tidak ada suara yang menyahuti dari dalam.

Warga memutuskan untuk pulang ke rumah masing - masing. Baru keesokan harinya, warga kembali ke rumah korban untuk mengecek kondisinya.

Kali ini  warga yang sudah curiga mencoba mendobrak pintu rumah korban karena takut ada sesuatu tidak diinginkan. Rumah korban dalam kondisi terkunci.  

Setelah pintu terbuka, warga terkejut menemukan Marsiyem sudah terbujur kaku dengan kondisi tuhuh sudah hangus terbakar.

“Setelah terbuka, pelapor mendapati korban dalam keadaan hangus terbakar di atas tempat tidur yang terbakar, selanjutnya pelapor menghubungi saksi satu selaku Ketua RT untuk melihat kondisi korban, setelah itu melaporkan ke kepolisian,” ujar Samsul.

Tim inafis langsung menuju ke lokasi kejadian penemuan mayat untuk melakukan penyelidikan. Korban selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit.

Satreskrim Polres Blitar Kota masih melakukan pendalaman terkait kasus penemuan mayat di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. 

“Saat dilakukan baket melalui wawancara terhadap tetangga atau warga sekitar, terungkap bahwa korban hampir setiap hari meminta tolong tetangga untuk membelikan lilin dalam jumlah banyak. Selanjutnya menurut pihak keluarga, bahwa korban mempunyai trauma terhadap lampu mati, sehingga kebiasaan korban menyalakan lilin saat akan tidur dalam jumlah banyak,” katanya.

Menurut informasi yang dikumpulkan, korban memiliki riwayat trauma. Selama ini, memang takut pada kegelapan dan selalu membeli lilin dalam jumlah besar.

Muncul dugaan kebiasaan Marsiyem yang selalu menyalakan lilin saat tidur diduga menjadi penyebab kebakaran maut.

Namun demikian, kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Samsul menyebutkan masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Sejumlah barang bukti sedang dikumpulkan oleh aparat kepolisian untuk mengungkap penyebab kematian korban. “Tim telah melakukan olah TKP, ini masih proses penyelidikan,” kata Samsul.

Load More