Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 12 Mei 2025 | 18:57 WIB
Persik Kediri Tak Perpanjang Masalah, Arema FC Soroti Pengamanan Pertandingan
Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves. (persitafc.com)

SuaraJatim.id - Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves tidak mau ambil pusing dengan pelemparan batu terhadap bus timnya sepulang pertandingan melawan Arema FC pada Minggu, 11 Mei 2025.

Dia menilai, pelemparan tersebut bukan dilakukan oleh suporter. Melainkan orang lain.

Divaldo Alves tidak ingin memperpanjang kasus tersebut. "Sepertinya bukan suporter, orang luar. Mungkin anak muda yang minum atau apa, seperti itu," kata Divaldo dilansir dari Antara, Senin, 12 Mei 2025.

Mantan pelatih Persita Tangerang itu menilai selama pertandingan semua berjalan baik - baik saja. Sedangkan pelemparan terjadi di luar stadion. "Dalam stadion, waktu kami ke sana tidak ada masalah sama sekali. Tapi (pelemparan) terjadi di luar," tegasnya.

Baca Juga: Bek Persebaya Targetkan Clean Sheet Lawan Arema FC

Namun demikian, dia berharap insiden tersebut tidak lagi terjadi. "Tidak ada (trauma). Saya siap semua. No problem. Enggak ada masalah apapun," kata dia.

Kondisi saat ini baik - baik saja. Divaldo menyampaikan, sejumlah suporter Arema FC juga telah meminta maaf atas insiden tersebut. "Terus juga termasuk leader-leader suporter dari Arema yang minta maaf dengan kita," kata dia.

Sementara itu, Manajer Tim Persik Kediri Mochamad Syahid Nur Ichsan mengatakan, telah dilakukan pertemuan dengan manajemen dan perwakilan suporter.

"Teman - teman juga minta maaf. Dari panpel, dari Aremania, dari manajemen Arema. Kami (Persik Kediri) juga menerima. Kami juga legowo karena mungkin ini juga bukan hal yang diinginkan juga oleh mereka," kata Syahid.

Terpisah, manajemen Arema FC angkat bicara mengenai insiden pelemparan batu yang menimpa bus Persik Kediri.

Baca Juga: Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves

General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengaku kecewa aksi pelemparan terjadi. Yusrinal menyoroti aspek penyelenggaraan pertandingan. "Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," kata Yusrinal dalam pernyataan resmi klub dikutip.

Manajemen mengaku kecewa dengan aksi tersebut. Bahkan, pihaknya berencana untuk tidak main di Stadion Kanjuruhan.

"Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh - sungguh untuk kembali ke rumah sendiri. Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang disatu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini," katanya lagi.

Kekewaan tersebut semakin berat, mengingat perjuangan panjang klub mempertahankan eksistensi yang terasa sia - sia.

"Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan - akan kita tidak dihormati di sini," tegasnya.

Ia menyampaikan beratnya langkah klub yang selama tiga tahun harus berpindah - pindah homebase dan saat kembali justru ekspektasi tinggi yang didapatkan.

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih - alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti," Imbuhnya.

Load More