SuaraJatim.id - Hari Asyura adalah hari ke-10 bulan Muharram. Ada beragam pendapat para ulama mengenai alasan 10 Muharam disebut hari Asyura.
Dikutip dari website Kemenag Bali, Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab Al-Ghunyah menyebutkan tiga pendapat ulama dalam masalah ini.
Pertama, 10 Muharam disebut hari Asyura karena hari kesepuluh di bulan Muharam. Asyura artinya sepuluh.
Kedua, 10 Muharam disebut Asyura karena terdapat sepuluh keistimewaan yang diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad Saw.
Ketiga, 10 Muharam disebut hari Asyura karena pada hari itu Allah memberikan 10 keistimewaan kepada 10 Nabi. Allah menerima taubat Nabi Adam, Allah mengangkat Nabi Idris ke tempat yang tinggi.
Lalu naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh dengan bukit Al-Judi setelah banjir besar, Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api Namrud, Allah menerima taubat Nabi Daud, Allah menghilangkan penyakit Nabi Ayyub.
Ada juga peristiwa Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Firaun, Allah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai pengertian hari Asyura pada 10 Muharram, yang pasti di hari itu umat Islam dianjurkan melakukan ibadah puasa.
Hari 10 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Sabtu, 5 Juli 2025. Maka jika ingin melakukan puasa Asyura yaitu di hari Sabtu 5 Juli 2025.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Utama Bulan Muharram yang Pahalanya Menggunung
Sejarah Puasa Asyura
Puasa di hari Asyura atau puasa Asyura ternyata sudah dilakukan orang-orang Quraisy sebelum datangnya kenabian Muhammad SAW.
‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:
(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)
“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya."
Bahkan orang Yahudi pun melakukan puasa Asyura. Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas:
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Utama Bulan Muharram yang Pahalanya Menggunung
-
Jadwal Lengkap Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Berikut Niat dan Tata Caranya
-
4 Contoh Proposal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H
-
Apakah Boleh Merayakan 1 Muharram?
-
Doa Awal dan Akhir Tahun Islam 1 Muharram Latin dan Arti, Dibaca Kamis 26 Juni atau Jumat 27 Juni?
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola