Namun, masyarakat Indonesia mengadaptasinya dengan menambahkan kecap manis, pala, cengkeh, dan berbagai rempah lokal lainnya. Penambahan kecap manis inilah yang menjadi kunci pembeda, memberikan rasa manis khas Nusantara yang begitu disukai.
3. Spikoe, Kue Lapis Para Bangsawan
Bagi pecinta kue, terutama di Surabaya, Spikoe atau lapis Surabaya adalah kudapan premium yang sering dijadikan oleh-oleh. Kue mewah ini ternyata memiliki akar dari tradisi minum teh para bangsawan Belanda.
Namanya pun berasal dari bahasa Belanda, 'Spekkoek'.
Pada zaman kolonial, Spikoe disajikan sebagai hidangan pelengkap saat jamuan minum teh kaum Eropa.
Ciri khas kue ini adalah lapisannya yang diisi dengan selai dan terkadang ditambahkan kismis atau buah kering lainnya, menciptakan perpaduan rasa manis dan legit yang klasik.
4. Klappertart, Manisnya Kelapa Manado Berpadu Resep Eropa
Meski dikenal sebagai oleh-oleh khas Manado, Klappertart adalah bukti nyata perpaduan kekayaan alam Indonesia dengan teknik kuliner Eropa.
Namanya merupakan gabungan dua bahasa: 'klapper' yang merujuk pada kata kelapa, dan 'taart' yang dalam bahasa Belanda berarti kue.
Baca Juga: Apesnya Nasib Persela, Didenda Rp10 Juta dan Dihukum 4 Laga Tanpa Penonton
Menurut sejarah, resep ini muncul ketika para pedagang Belanda di Manado melihat melimpahnya hasil kelapa di wilayah tersebut.
Mereka kemudian berkreasi menciptakan kue berbahan dasar kelapa, daging kelapa muda, susu, tepung, dan mentega. Hasilnya adalah hidangan penutup yang lembut, manis, dan gurih, yang hingga kini menjadi ikon kuliner Sulawesi Utara.
5. Selat Solo, Bistik Jawa Adaptasi Steak Eropa
Selat Solo adalah hidangan khas Surakarta yang sekilas tampak seperti salad, namun memiliki isian lengkap berupa daging, telur, dan sayuran.
Usut punya usut, hidangan ini merupakan bentuk adaptasi dari steak atau bistik Eropa yang disesuaikan dengan selera bangsawan Keraton Surakarta.
Pada masa itu, kaum bangsawan keraton dan orang Belanda sering berinteraksi, termasuk dalam urusan kuliner.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Danantara Tunjuk Ketua Ormas jadi Komisaris PT KAI
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Dari Tarkam ke Timnas Indonesia U-17: Dimas Adi Anak Guru yang Cetak Gol Ciamik ke Gawang Uzbek
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
-
Wonogiri Heboh Kasus Pembunuhan Lagi, Kini Wanita Paruh Baya Diduga Dihabisi Anak Kandung
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal: Duel Dua Mesin Gol, Sesko atau Gyokeres yang Lebih Tajam?
-
Fix! Gaji PNS Dipastikan Tak Naik di 2026
Terkini
-
Gula Petani Mangkrak di Gudang, Ultimatum Mogok Massal Ancam Gagalkan Swasembada Gula Nasional
-
Kerap Dikira Asli Nusantara, 5 Makanan Populer Ini Ternyata Jejak Kuliner Belanda
-
HUT Ke-80 Tahun RI, Ketua DPRD Jatim Gaungkan Persatuan dan Kedaulatan
-
BRI Peduli Rayakan Kemerdekaan dengan Program Literasi Anak Negeri
-
Kado Istimewa HUT ke-80 RI: Gubernur Khofifah Gratiskan Bus Trans Jatim Selama 2 Hari Penuh