Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 17 September 2025 | 09:35 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadiri forum silahturahmi masyarakat Kalimantan Selatan asal Jatim dalam rangka penguatan pasar antar daerah di Banjarmasin (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya kebersamaan dan sinergi lintas provinsi dalam menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa sekaligus menguatkan konektivitas ekonomi.

Hal ini ia sampaikan saat menghadiri forum silahturahmi masyarakat Kalimantan Selatan asal Jatim dalam rangka penguatan pasar antar daerah di Banjarmasin, Selasa (16/9/2025).

“Silaturahmi seperti ini jangan pernah dipandang kecil. Pertemuan ini bukan hanya perekat antarprovinsi, tapi juga perekat kebangsaan. Panjenengan semua yang hadir di sini sesungguhnya adalah penguat persatuan Indonesia,” kata Khofifah.

Menurut Khofifah, kesamaan tradisi sosial dan spiritual antara Jatim dan Kalsel, yang sama-sama berlandaskan Ahlussunnah Wal Jama'ah, menjadi modal besar dalam membangun moderasi beragama dan toleransi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebutkan pentingnya memperkuat soliditas dan solidaritas, agar bangsa Indonesia tetap kokoh menghadapi tantangan global (Dok: Pemprov Jatim)

“Kesamaan ini harus kita rawat untuk memperkuat soliditas dan solidaritas, agar bangsa Indonesia tetap kokoh menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, silaturahmi kali ini tak hanya menjadi ajang temu masyarakat Kalsel asal Jatim, tetapi juga menjadi momentum penguatan kolaborasi.

Untuk itu, Pemprov Jatim terus memaksimalkan misi dagang dengan persiapan matang melalui business matching dan business meeting secara virtual sebelum acara berlangsung.

Dari segi perdagangan, Kalsel menjadi mitra dagang yang strategis bagi Jatim. Tahun 2023, Perdagangan Jatim dan Kalsel mencapai Rp 18,28 Triliun, yang mana nilai tersebut terdiri dari nilai bongkar sebesar Rp11,70 Triliun dan nilai muat sebesar Rp6,58 Triliun.

Dari segi ekspor berdasarkan data BPS Jatim pada Juli 2025, nilai ekspor Jatim (y-on-y) tumbuh 20,96%. Ia menilai capaian tersebut tak lepas dari kerja keras para pelaku usaha sekaligus menjadi momentum untuk membuka lebih banyak jejaring antarprovinsi.

Baca Juga: Mertua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tutup Usia

Sementara dari sisi penjualan Jatim ke Kalsel, komoditas utama yang mendominasi adalah mobil dan kendaraan bermotor untuk penumpang dengan nilai Rp 2,48 triliun, atau setara dengan 37,7% dari total penjualan.

Selain itu, Jawa Timur juga banyak menjual suku cadang mesin bor dan alat berat, mineral lainnya, kursi dengan rangka kayu, serta berbagai furnitur. Secara keseluruhan, 5 komoditas utama ini berkontribusi sebesar 70,7% terhadap total penjualan Jawa Timur ke Kalimantan Selatan.

Dari sisi pembelian Jatim dari Kalsel, terlihat dominasi yang sangat besar dari komoditas batubara, dengan nilai mencapai dengan nilai mencapai Rp 11,04 triliun atau 94,4% dari total pembelian.

"Selain batubara, Jawa Timur juga membeli karet alam, ikan kering atau diasinkan, ikan olahan, serta crustacea tidak beku. Kelima komoditas ini menyumbang 99,14% dari total pembelian Jawa Timur dari Kalimantan Selatan," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Warga Kalsel asal Jatim Edi Sucipto, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas perhatian Gubernur Khofifah. Menurutnya pertemuan ini dapat menjadi momentum memperkuat kebersamaan, jejaring sosial, dan sinergi antara masyarakat perantauan dengan pemerintah daerah asal.

“Kami berterima kasih atas bimbingan, arahan, serta dukungan yang Ibu berikan. Berkat perhatian beliau, banyak warga Jatim di rantau yang sukses meniti karir hingga dipercaya menjadi pimpinan di berbagai instansi. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkarya,” ujarnya

Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan tali asih kepada paguyuban masyarakat Kalsel asal Jatim sebesar Rp50 juta. ***

Load More