Budi Arista Romadhoni
Kamis, 18 September 2025 | 13:56 WIB
Ilustrasi kisah Kisah Ashabul Qaryah. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Kisah Ashabul Qaryah di Surah Yasin menekankan dakwah penuh tantangan meski ditolak keras.
  • Para utusan Allah tetap teguh menyampaikan wahyu, meski menghadapi intimidasi dan kekerasan.
  • Surah Yasin mengajarkan sabar, ikhlas, dan iman kuat sebagai kunci dalam perjuangan menegakkan kebenaran.
[batas-kesimpulan]

SuaraJatim.id - Surat Yasin, yang sering dibaca oleh umat Islam, menyimpan banyak kisah yang mengandung hikmah dan pelajaran hidup.

Salah satu kisah yang paling menarik dan penuh dengan pelajaran adalah kisah Ashabul Qaryah, yaitu penduduk sebuah kota yang menolak dakwah yang dibawa oleh tiga utusan Allah.

Meskipun surah ini sering dibaca, banyak di antara kita yang mungkin belum sepenuhnya menyelami makna dan pelajaran yang terkandung dalam kisah ini. 

Oleh karena itu, mari kita bahas lebih dalam mengenai kisah ini dan pelajaran-pelajaran berharga yang bisa kita ambil darinya sebagaimana dikutip dari YouTube Ytcrash Islam.

Kisah Ashabul Qaryah: Tiga Utusan Allah yang Ditolak

Dalam Surah Yasin, Allah menceritakan tentang tiga utusan-Nya yang diutus untuk menyampaikan kebenaran kepada sebuah kaum.

Meskipun mereka telah diutus untuk membawa pesan tauhid yang sangat penting, mereka menghadapi penolakan yang keras dan kekerasan dari kaum yang mereka datangi. Allah berfirman, 

"Dan buatkanlah bagi mereka sebuah perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan Kami datang kepada mereka." (QS: Yasin: 13).

Sebagian ulama tafsir menjelaskan bahwa negeri yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah Antakya, sebuah kota yang terletak di wilayah Syam.

Baca Juga: Teks Surat Yasin Ayat 1-83 PDF, Baca di Malam Rabu Wekasan

Masyarakat Antakya pada masa itu dikenal dengan penyembahan berhala, dan mereka sangat menolak ajaran tauhid yang dibawa oleh utusan-utusan Allah. Allah mengutus tiga utusan ke kota tersebut untuk menyampaikan wahyu-Nya.

Meski utusan-utusan tersebut datang dengan membawa kebenaran, mereka tetap ditolak dan bahkan disakiti oleh penduduk kota itu.

Dakwah yang Penuh Tantangan: Tidak Ada Jalan yang Mudah

Kisah ini mengajarkan kita bahwa berdakwah bukanlah suatu jalan yang mudah. Setiap utusan Allah yang diutus untuk membawa wahyu-Nya harus menghadapi tantangan besar dalam menyampaikan pesan kebenaran.

Penolakan, bahkan penganiayaan, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan mereka dalam menyampaikan wahyu. Namun meskipun begitu, para utusan ini tidak mundur dan tetap melaksanakan tugas mereka dengan keyakinan yang teguh bahwa mereka membawa pesan Allah yang penuh kebenaran.

Penolakan yang mereka hadapi bukanlah hal yang baru dalam sejarah dakwah. Dalam kisah Ashabul Qaryah, kita melihat bagaimana para utusan ini terus berjuang meskipun mereka harus menghadapi kekerasan dan penghinaan.

Hal ini menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh setiap utusan Allah yang membawa kebenaran. Namun, meskipun mendapat penolakan yang begitu keras, mereka tetap tidak mundur dan terus berdakwah untuk menyampaikan kebenaran yang telah diwahyukan kepada mereka.

Surah ini termasuk Surah Makkiyah, turun sebelum hijrah, dan fokus pada penguatan iman, peringatan bagi yang ingkar, serta kisah-kisah umat terdahulu sebagai ibrah. Meskipun pendek, setiap ayat mengandung pesan mendalam tentang tauhid, dakwah, dan peringatan akan kehidupan akhirat.

Kisah ini mengajarkan bahwa dakwah adalah perjuangan yang penuh tantangan. Para utusan tidak mundur meskipun diintimidasi dan dihadapkan pada kekerasan. Mereka tetap menjalankan tugas dengan keyakinan bahwa yang mereka sampaikan adalah wahyu dari Allah, bukan kepentingan pribadi.

Surah Yasin juga menekankan pentingnya keberanian, kesabaran, dan keikhlasan dalam menyampaikan kebenaran. Allah memperlihatkan karamah-Nya melalui sosok-sosok yang beriman, seperti Habibun Najar, yang meskipun lemah secara fisik dan sosial, tetap menolong utusan dan berdakwah dengan tulus.

Secara keseluruhan, Surah Yasin bukan hanya bacaan ritual, tetapi juga sumber ibrah yang mendalam. Ia mengingatkan umat manusia akan tanggung jawab terhadap kebenaran, kesabaran dalam menghadapi penolakan, dan keikhlasan dalam menegakkan ajaran Allah, yang relevan hingga kini.

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More