SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Pusat kembali menunjukkan sinergitas yang kuat melalui kehadiran tiga menteri bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam kegiatan Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Hotel Shangri-La dan Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (16/10).
Sosialisasi tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari komitmen nasional untuk mewujudkan tiga juta rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah. Ia menilai langkah ini menjadi momentum penting dalam mempercepat program perumahan yang lebih terukur, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
"Saya menyambut baik sosialisasi sebagai momentum awal mempercepat penyaluran program secara terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," ujarnya saat menghadiri sosialisasi tersebut.
Menurut Khofifah, sosialisasi KUR Perumahan dan FLPP yang diinisiasi Kementerian PKP RI dan didukung Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan serta Kementerian Dalam Negeri merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak dasar masyarakat terhadap hunian layak.
Hal itu mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (1) dan diperkuat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Regulasi menegaskan tanggung jawab negara, termasuk Pemerintah Provinsi dalam memfasilitasi penyediaan perumahan layak bagi MBR.
"Rumah merupakan salah satu hak dasar setiap warga negara. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk memenuhinya," tegas Khofifah.
Untuk mengatasi hal itu, Khofifah mendorong sinergi lintas sektor antara kementerian, pengembang, perbankan, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperluas akses perumahan layak, menjaga kualitas hunian, dan memberikan perlindungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Silaturahmi Bersama Masyarakat Kalsel Asal Jatim: Kolaborasi Ekonomi Kebangsaan
"Jatim siap mendukung percepatan Program KUR Perumahan dan FLPP. Kami terus mendorong partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, maupun masyarakat, agar cita-cita menghadirkan rumah layak huni bagi MBR benar-benar dapat terwujud," ungkapnya.
Sebagai bentuk komitmen, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah membangun Sistem Informasi Data RTLH yang berfungsi memastikan penyaluran bantuan perumahan berjalan terintegrasi, akurat, dan transparan. Sistem ini memfasilitasi seluruh tahapan mulai dari pengajuan calon penerima, verifikasi lapangan, hingga penetapan penerima manfaat.
"Hingga kini, sistem tersebut telah merekam 94.515 data, dengan tingkat validasi mencapai 96 persen. Dengan basis data yang kokoh, diharapkan penyaluran bantuan menjadi lebih tepat sasaran, sekaligus memperkuat perencanaan program perumahan di Jawa Timur pada masa mendatang," tutur Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa sektor perumahan memiliki dampak ekonomi berganda (multiplier effect) karena turut menggerakkan sektor lain seperti konstruksi, material bangunan, tenaga kerja, dan UMKM. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh pihak mulai dari bupati/wali kota, perbankan, pengembang, kontraktor, akademisi, hingga media untuk bersama-sama memperkuat kolaborasi.
"Mari kita jadikan sosialisasi hari ini bukan sekadar seremoni, melainkan titik awal bagi percepatan penyaluran program yang benar-benar terukur dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat," ajaknya.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menggerakkan ekosistem pembiayaan perumahan rakyat.
Berita Terkait
-
Gubernur Khofifah Beri Penghargaan bagi 604 Pendonor Darah Sukarela 75 Kali
-
World Sight Day 2025, Gubernur Khofifah Dukung Sinergi Lintas Pihak Bagikan 1.000 Kacamata Gratis
-
Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja
-
Hadiri MEA 2025, Gubernur Khofifah Bangga: 1.600 Kelompok Usaha Siswa di Jatim Pecahkan Rekor MURI
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
BRI Peduli Dukung Evakuasi dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra
-
Cerita Suami Dewi Astutik Gembong Narkoba dari Ponorogo, Jadi TKI ke Taiwan dan Diciduk di Kamboja
-
Detik-detik Bocah SD Curi Sepeda Motor di Jombang Terekam CCTV, Kini Diringkus Polisi
-
Berapa Biaya SKCK Terbaru? Ini Syarat dan Cara Membuat SKCK untuk Lamar Kerja
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Pengendara Motor Terseret 79 Meter hingga Tewas!