- Marsinah akan ditetapkan sebagai pahlawan nasional
- Tugas negara adalah memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman
- Sosok Marsinah berjuang bukan dengan kekuasaan, melainkan dengan keberanian, patut diteladani generasi muda
SuaraJatim.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi berziarah ke makam aktivis buruh Marsinah di Desa Nglundo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, jelang ditetapkannya Marsinah sebagai pahlawan nasional.
"Hari ini kita hadir di tempat yang menyimpan jejak keberanian seorang perempuan pekerja Indonesia, Marsinah. Ia bukan sekadar nama dalam catatan sejarah. Marsinah adalah simbol suara perempuan yang berani melawan ketidakadilan," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (19/10).
Menurut dia, Marsinah adalah pengingat penting bahwa perjuangan perempuan Indonesia belum selesai.
"Tugas negara adalah memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
Ia mengatakan sosok Marsinah yang berjuang bukan dengan kekuasaan, melainkan dengan keberanian, patut diteladani generasi muda.
"Ia berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja. Keberaniannya adalah warisan moral bangsa ini, warisan yang harus kita jaga dan lanjutkan," katanya.
Marsinah adalah perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur. Ia lahir pada 10 April 1969, anak kedua dari pasangan Astin dan Sumini.
Kakak dan adiknya pun sama-sama perempuan.
Semasa hidupnya, Marsinah pernah bekerja sebagai buruh di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik arloji di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
Saat bekerja di PT CPS itu, Marsinah terkenal vokal terkait kesejahteraan buruh. Dia bahkan terkenal sebagai aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.
Namun, ia meninggal tragis karena disiksa dan dibunuh saat memperjuangkan hak-hak buruh di PT CPS pada tahun 1993.
Tubuhnya ditemukan tewas setelah tiga hari diculik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Marsinah Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Menteri Ziarah ke Makam: Simbol Suara Perempuan!
-
Khofifah Cetak Rekor! Misi Dagang Jatim-Sulteng Lampaui Rp 1,5 Triliun, Naik 14 Kali Lipat!
-
3 Link DANA Kaget Untuk Akhir Pekan yang Santai, Saldo Rp 279 Ribu Siap Direbut
-
Santri Ponpes Al Khoziny Kembali Aktif Belajar, Garis Polisi Belum Dicabut
-
Gubernur Khofifah dan 3 Menteri Percepat Program Rumah Layak bagi MBR di Jatim