- Gus Yahya: Jihad santri masa kini adalah jihad intelektual dan digital melawan hoaks.
- Santri dituntut kuasai teknologi dan inovasi untuk hadapi tantangan zaman global.
- PBNU tegaskan santri harus jadi garda terdepan menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI.
SuaraJatim.id - Peringatan Hari Santri 2025 disambut dengan seruan kuat dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
Dalam amanat resminya yang dikutip dari NU Online, pria yang akrab disapa Gus Yahya ini menekankan pergeseran makna jihad bagi kaum santri di era modern, sejalan dengan tema yang diusung tahun ini, "Jihad Santri Jayakan Negeri".
Menurut Gus Yahya, jihad tidak lagi identik dengan pertempuran fisik mengangkat senjata seperti yang dilakukan para pahlawan santri di masa lalu. Kini, medan perjuangan telah berpindah ke ranah intelektual dan digital, di mana tantangannya jauh lebih kompleks.
"Jihad kita hari ini bukanlah mengangkat senjata, melainkan jihad intelektual untuk memerangi kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan. Serta jihad digital untuk melawan tsunami hoaks dan fitnah yang setiap saat dapat merusak persatuan bangsa," tegas Gus Yahya dalam amanatnya yang dirilis melalui laman NU Online dikutip pada Rabu (22/10/2025).
Ia mengingatkan bahwa sejarah telah mencatat bagaimana santri, melalui Resolusi Jihad, menjadi motor penggerak perlawanan yang memuncak pada peristiwa 10 November 1945.
Semangat yang sama harus terus menyala, namun dengan cara dan sarana yang relevan dengan tantangan zaman.
Dari Bilik Pesantren ke Panggung Global
Gus Yahya mendorong para santri untuk tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga harus menjadi yang terdepan dalam penguasaan sains dan teknologi.
Menurutnya, santri tidak boleh gagap teknologi (gaptek) dan hanya menjadi konsumen pasif di tengah arus digitalisasi.
Baca Juga: Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja
"Santri tidak boleh terasing dari kemajuan. Pesantren harus menjadi kawah candradimuka yang melahirkan para ahli di berbagai bidang. Dari bilik-bilik pesantren harus lahir inovator, teknokrat, ekonom, dan pemimpin yang berakhlakul karimah," serunya.
Pesan ini ditujukan agar santri mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa. Dengan bekal ilmu agama yang kuat sebagai fondasi moral dan penguasaan teknologi sebagai alat perjuangan, santri diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata untuk memajukan Indonesia di kancah global.
Benteng Pancasila dan Penjaga NKRI
Di tengah maraknya isu polarisasi dan ancaman ideologi transnasional, Gus Yahya kembali menegaskan posisi santri sebagai garda terdepan penjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia menyebut bahwa DNA santri adalah hubbul wathon minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap santri untuk merawat tenun kebangsaan dan melawan segala bentuk ekstremisme, radikalisme, dan upaya-upaya yang ingin memecah belah bangsa.
"Santri adalah pewaris sah semangat para ulama pendiri bangsa. Di pundak kalianlah masa depan Islam yang ramah, moderat, dan toleran di Indonesia ini dipertaruhkan. Jadilah benteng yang kokoh bagi Pancasila dan NKRI dari gempuran ideologi apa pun yang bertentangan dengan jati diri bangsa kita," pesan Gus Yahya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
5 Fakta Menarik di Balik Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, Inspirasi Hari Santri 2025
-
GG, Kuota Habis? Rezeki Gamer Datang! Klaim Dana Kaget Gratis Hari Ini
-
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Menteri Agama RI, Ini Komitmennya
-
Hari Santri 2025, Pesan Tegas Gus Yahya: Jihad Santri Bukan Angkat Senjata, Tapi Perangi Hoaks!
-
Jejak Jihad: Sejarah Hari Santri dan Peran Kunci di Balik Pertempuran 10 November