Riki Chandra
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:15 WIB
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang (tengah). (Foto dok. BGN)
Baca 10 detik
  • BGN minta mitra peduli fasilitas sekolah penerima MBG.
  • Yayasan diingatkan jaga kualitas gizi dan bahan baku.
  • Pendapatan mitra akan diatur untuk sosial pendidikan.

SuaraJatim.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan pentingnya kepedulian mitra dan yayasan pengelola Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG) terhadap sekolah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis.

Menurutnya, sekolah-sekolah yang siswanya menerima program tersebut kerap masih kekurangan fasilitas dasar.

Dalam acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025), Nanik meminta mitra dan yayasan tidak menutup mata terhadap kondisi sekolah.

“Mbok kalau ada (sekolah) yang gentingnya bocor itu disumbang, dibenerin. Mbok kalau (ada sekolah) yang tidak punya WC itu dibangunkan WC,” kata Nanik.

Ia menjelaskan, sejak awal perancangan Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo Subianto memang menginginkan program ini melibatkan yayasan pendidikan, agama, dan sosial, bukan PT atau CV.

“Beliau berfikir, kalau yayasan pendidikan, agama, sosial, itu pada nggak punya duit. Jadi mereka saja, yayasan saja yang bekerjasama dengan BGN, karena ini kan bantuan pemerintah,” ujar Nanik mengutip pernyataan Presiden Prabowo.

Namun, dalam pelaksanaannya muncul yayasan-yayasan baru yang tidak bergerak di bidang pendidikan, agama, maupun sosial sebagai mitra SPPG Makan Bergizi Gratis. Nanik mengingatkan agar yayasan tersebut tidak berlebihan mencari keuntungan dan tetap menjalankan program sesuai tujuan awal. Ia menekankan pentingnya kualitas bahan baku makanan bagi siswa.

“Njenengan-njenengan yang (yayasannya) nggak ada di tiga-tiganya itu, paling enggak jalankanlah dengan benar dalam pembelanjaan bahan baku. Jangan beli bahan baku, semangkanya setipis tisu, jangan anggurnya cuma tiga doang. Opo pengaruhe gizine, nek anggure mung telu thok. Ya mbok anggurnya enem, itu kan lumayan. Ini yang saya minta anda untuk tidak main-main harga. Anda kan sudah dapat (insentif) Rp 6 juga per hari,” kata Nanik mengingatkan.

Sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga Program Makan Bergizi Gratis, Nanik juga menegaskan bahwa pencarian keuntungan tetap harus berlandaskan nurani.

“Kalaupun nyari untung sedikit saja, yang masih masuk akal, jangan terlalu berlebihan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut BGN tengah menyiapkan petunjuk teknis yang lebih tegas bersama Wakil Ketua BGN bidang Tata Kelola, Sony Sonjaya. Aturan tersebut akan mewajibkan sebagian pendapatan mitra dialokasikan untuk kepentingan sosial dan pendidikan sekolah penerima Makan Bergizi Gratis.

“30 persen dari pendapatran mitra harus untuk sosial dan pendidikan. Paling tidak ini agar kita tidak mencederai atau mengkhianati keinginan Presiden,” kata Nanik.

Load More