Riki Chandra
Jum'at, 26 Desember 2025 | 15:56 WIB
Puluhan warga menyegel Balai Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Jumat (26/12/2025). [Dok. BeritaJatim]
Baca 10 detik
  • Kantor Desa Kalirejo disegel warga buntut dugaan penyimpangan dana desa.

  • Gaji perangkat desa berbulan-bulan tertunggak, warga tuntut transparansi anggaran.

  • Kepala desa bantah tudingan, sebut kendala pencairan dana kabupaten.

SuaraJatim.id - Puluhan warga menyegel Balai Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Jumat (26/12/2025).

Aksi ini melibatkan perangkat desa hingga pengurus BPD sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan kepala desa.

Aksi penyegelan tersebut dipicu akumulasi kekecewaan warga terhadap Kepala Desa Kalirejo, Muhammad Adib.

Ia dituding tidak transparan dalam pengelolaan anggaran desa, sehingga dugaan Kades Kalirejo Pasuruan Diduga Tilep Dana kian menguat di tengah masyarakat. Massa bahkan menggembok pintu balai desa sebagai simbol perlawanan atas dugaan penyimpangan tersebut.

Sorotan tajam warga tertuju pada nasib perangkat desa, RT/RW, hingga kader yang gajinya belum dibayarkan selama berbulan-bulan.

Kondisi ini dinilai mencederai pelayanan publik di tingkat bawah dan mempertegas dugaan Kades Kalirejo Pasuruan Diduga Tilep Dana yang berdampak langsung pada kesejahteraan aparatur desa.

“Kami mempertanyakan keberadaan mobil siaga desa yang tidak jelas serta menuntut keterbukaan penuh penggunaan Dana Desa,” ujar koordinator aksi, Ahmad Sueb, dikutip dari BeritaJatim.

Tak hanya soal gaji, warga juga mencurigai adanya pemotongan dana penyertaan modal BUMDes. Dari anggaran Rp 250 juta, diduga hanya sebagian kecil yang diserahkan kepada pengelola. Selisih dana sekitar Rp 150 juta yang tak jelas peruntukannya memicu dugaan penyalahgunaan anggaran.

Warga mendesak instansi terkait segera turun tangan melakukan audit investigasi terhadap aliran dana tersebut. Dugaan Kades Kalirejo Pasuruan Diduga Tilep Dana pun kini menjadi perhatian serius, mengingat menyangkut dana publik dan keberlangsungan program desa.

Di sisi lain, Muhammad Adib membantah tudingan tersebut. Ia menyebut keterlambatan pembayaran gaji disebabkan kendala administratif pencairan di tingkat kabupaten, bukan unsur kesengajaan.

“Itu bukan ditahan, tetapi memang menunggu pencairan Dana Desa yang belum keluar untuk puluhan desa termasuk Kalirejo,” kata Muhammad Adib.

Hingga Jumat sore, suasana Balai Desa Kalirejo masih tegang. Pelayanan publik praktis terhenti total, sementara warga menegaskan tidak akan membuka segel kantor sebelum tuntutan pembayaran gaji dan kejelasan dana BUMDes dipenuhi.

Kasus Kades Kalirejo Pasuruan Diduga Tilep Dana pun terus bergulir dan menunggu tindak lanjut pihak berwenang.

Load More