Temuan Struktur Batu Bata Kuno di Pakis Diduga Berasal Dari Zaman Majapahit

Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya porselen dari abad XV, Dinasti Ming

Chandra Iswinarno
Senin, 24 Juni 2019 | 18:47 WIB
Temuan Struktur Batu Bata Kuno di Pakis Diduga Berasal Dari Zaman Majapahit
Struktur batu bata kuno di temukan di Trowulan, Mojokerto, Senin (24/6/2019). [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Struktur batu bata kuno yang ditemukan Warga Dusun Pakis Kulon Desa Pakis Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit.

Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya porselen dari abad XV, Dinasti Ming. Dari hasil temuan observasinya, Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan terlihatnya bentangan struktur beberapa tempat dan temuan lepas berupa tembikar dan porselin.

"Diidentifikasi porselin jaman Dinasti Ming, kurang lebih abad 15 Masehi," ungkapnya dilansir dari Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Senin (24/6/2019).

Lebih lanjut, ia memerkirakan dari luasan area lahan 30 × 40 meter tersebut terkait dengan bagian pemukiman di Masa Majapahit, atau tepatnya dari abad 15 Masehi.

Baca Juga:Gali Tanah Bikin Kandang Bebek, Basuki Temukan Struktur Batu Bata Kuno

"Strukturnya saling berhubungan membentuk semacam pagar keliling yang didalamnya ditemuan struktur lainnya. Sepertinya bekas pemukiman besar dan tinggalan porselen Dinasti Ming yang sepertinya bukan masyarakat biasa. Bisa saudagar kaya atau bangsawan," katanya.

Wicaksono menjelaskan, melihat temuan struktur yang ada dapat diinterpretasikan adanya pagar keliling dengan bangunan di dalamnya dan temuan genting dan porselen. Untuk pondasinya menggunakan bata, kayu dan atas genting, dengan banyak ditemukan tembikar genting.

"Ada mangkok kaitan dengan pemukiman rumah tinggal, keterangan masyarakat sumur kuno pernah ditemukan tapi ditimbun kembali. Bukan masyarakat biasa, mungkin saudagar atau bangsawan dilihat dari luasan struktur dan porselen serta genting," jelasnya.

Struktur yang sudah terlihat, lanjut Wicaksono, memiliki panjang 31, lebar 21 dan tebal 7 cm. Semua struktur disusun dengan teknik tanah liat bukan bata gosok.

"Seperti pemukiman di Segaran, Sumur Upas, museum dan situs lain. Luas area lahan 30 × 40 meter dan ini masih berlanjut, untuk luas pasti harus dilakukan ekskavasi untuk mengungkapkan batu bata tersikap," tuturnya.

Baca Juga:Jelang Puasa, Candi Brahu Peninggalan Majapahit Dibersihkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini