SuaraJatim.id - Kekeringan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur meluas pada musim kemarau 2019. Sekitar 49 desa di kabupaten pesisir pantai selatan mengalami krisis air bersih dan dua di antaranya sangat kering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Didik Alih Wibowo, mengatakan jumlah desa yang mengalami kekeringan tahun ini melonjak dibanding tahun sebelumnya.
Didik menerangkan, pada musim kemarau tahun ini ada 49 desa yang mengalami krisis air bersah. Padahal tahun sebelumnya hanya 45 desa yang terdampak.
"Ada 49 desa yang mengalami kekeringan. Untuk itu kami saat ini terus mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan," kata Didik seperti diberitakan Solopos.com - jaringan Suara.com, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga:Dampak Kekeringan Semakin Meluas di Selatan Jawa Tengah
Sebanyak 49 desa tersebut tersebar di delapan kecamatan seperti Kebonagung, Tulakan, Bandar, Pringkuku, Pacitan, Ngadirojo, hingga Sudimoro. Sedangkan wilayah yang mengalami kering kritis yaitu Sudimoro dan Ngadirojo.
Didik menuturkan, BPBD telah menyalurkan air bersih sejak Juni lalu. Total BPBD telah mendistribusikan sekitar 100 tangki air bersih ke seluruh desa yang kekurangan air bersih.
"Kami mendistribusikan air bersih ini secara berkala karena luasnya wilayah," kata dia.