Bupati Sumenep Ungkap Pesan Terakhir Mbah Moen di Tanah Madura

Salaf harus dipertahankan, tapi jangan sampai menjelek-jelekkan ilmu pengetahuan yang ada saat ini."

Agung Sandy Lesmana
Rabu, 07 Agustus 2019 | 16:33 WIB
Bupati Sumenep Ungkap Pesan Terakhir Mbah Moen di Tanah Madura
KH Maimun Zubair saat mengisi acara Halalbihalal di Pendopo Agung Keraton Sumenep. (dok. Humas Setkab Sumenep).

SuaraJatim.id - Semua umat muslim dan seluruh tokoh di Indonesia, utamanya keluarga besar Nahdlatul Ulama merasa kehilangan atas wafatnya KH Maimon Zubair Mustasyar PBNU di Makkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8/2019).

Ulama kharismatik Pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah itu merupakan ulama sepuh yang disegani oleh semua kalangan, tak terkecuali Bupati Sumenep KH A Busyro Karim.

Bupati Sumenep dua periode itu menjelaskan, ketika bertandang ke Sumenep dua bulan lalu, Mbah Moen berpesan umat Islam di Nusantara khususnya Madura agar tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bupati Sumenep KH A Busyro Karim saat ditemui di rumah dinasnya sebelah utara Keraton Sumenep (Suara/M Madani).
Bupati Sumenep KH A Busyro Karim saat ditemui di rumah dinasnya sebelah utara Keraton Sumenep (Suara/M Madani).

Selain itu, Mbah Moen juga berpesan untuk menjaga kerukunan antar sesama seperti yang dicita-citakan para pendiri negeri ini, tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Baca Juga:Mbah Moen Dapat 3 Kartu Sakti, Bisa Dimakamkan di Pemakaman Ma'la, Makkah

"Salah satunya beliau (Mbah Moen) berpesan untuk menjaga kesatuan dan persatuan serta keutuhan bangsa Indonesia," Kata Bupati Sumenep ketika ditemui Suara.com di rumah dinasnya, sebelah utara Keraton Sumenep, Rabu, (7/8/2019).

KH Busyro yang juga pengurus PWNU Jatim ini menambahkan, bahwa Mbah Moen sangat senang berada di Sumenep bahkan beliau mengungkapkan, "Siapa yang tidak tahu Sumenep maka tidak tahu terhadap Indonesia bahkan dunia."

"Kenapa beliau berdawuh (perintah) demikian, karena Sumenep ada kaitannya dengan Majapahit, di mana Arya Wiraraja yang merupakan adipati pertama di Sumenep ikut andil dalam mendirikan kerajaan Majapahit," kata mantan Ketua DPRD dua periode ini menirukan pernyataan Mbah Moen.

Mbah Moen juga mengimbau agar masyarakat Madura untuk tetap menjaga dan melestarikan pesantren salaf tanpa meninggalkan yang modern.

“Salaf harus dipertahankan, tapi jangan sampai menjelek-jelekkan ilmu pengetahuan yang ada saat ini."

Baca Juga:Pejabat Haji: Habib Rizieq Berdoa di Tengah Massa di Pemakaman Mbah Moen

Untuk diketahui dua bulan lalu,  Mbah Moen sempat mengisi ceramah di Pendopo Agung Keraton Sumenep dalam acara Halalbihalal yang digelar oleh Himpunan Santri dan Alumni Sarang Asal Madura (HISSMA), pada Selasa malam (18/6/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini