Sumenep Gelar Tradisi Sapi Sonok, 60 Pasang Sapi Adu Cantik

Sapi Sonok berbeda dengan kerapan sapi, Kalau kerapan sapi, sapinya jantan dan yang ditonjolkan kekuatan dan kecepatan berlari.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 21 September 2019 | 15:36 WIB
Sumenep Gelar Tradisi Sapi Sonok, 60 Pasang Sapi Adu Cantik
Tradisi Sapi Sonok digelar dalam menyambut HUT ke-750 Kabupaten Sumenep, Sabtu (21/9/2019). [Suara.com/M Madani]

SuaraJatim.id - Sebanyak 60 pasang sapi betina, mengikuti kontes kecantikan dan keserasian sapi yang digelar menyambut Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumenep ke-750 di GOR A Yani Panglegur pada Sabtu (21/09/2019).

Kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, dengan tujuan untuk menjaga nilai-nilai budaya warisan lelehur, membina dan melestarikan serta mengembangkan budaya sape sono' yang sudah menjadi warisan turun temurun.

Tradisi Sapi Sonok adalah tradisi Budaya Madura yang terdiri dari dua pasangan sapi betina dihias dengan beberapa aksesoris seperti kalung, salempang, berwarna kuning kombinasi merah. Pasangan sapi itu digandengkan dengan menggunakan 'pangonong' atau (rangkaian kayu berukir).

Pantauan Suara.com, Sapi Sonok berbeda dengan kerapan sapi, Kalau kerapan sapi, sapinya jantan dan yang ditonjolkan kekuatan dan kecepatan berlari. Sementara Sapi Sonok didandan bak seperti pengantin dan lebih memperlihatkan keindahan dan keserasian pasangan sapi.

Baca Juga:Diyakini Membawa Berkah, Lebih Dekat dengan Ritual Diinjak Sapi di India

Leggokan dan kelihaian sapi saat berjalan dari start hingga menginjakkan kakinya di 'pattokan' (sebatang kayu melintas) di finish tak lepas dengan iringan musik tradisional yaitu Saronen.

Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan Sapi Sonok merupakan lambang budaya yang harus dijaga kelestariannya dan dikembangkan oleh para generasi berikutnya.

"Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak, hususnya para pemilik sapi yang telah ikut serta dan terus berusaha menjaga budaya nenek moyang ini," katanya.

Fauzi mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, menurutnya dengan digelarnya kontes Sapi Sonok ini dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Sumenep dan juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, lebih-lebih bagi pemilik sapi.

"Sapi ini terlihat cantik tentu tidak mudah, pasti membutuhkan perawatan dan perlakuan husus, makanya harga Sapi Sonok ini mahal" terangnya.

Baca Juga:Hanya Ada di Madura, Sapi-sapi Cantik Dikonteskan

Untuk itu, pihaknya sangat berharap kepada semua element masyarakat hususnya generasi penerus agar terus peduli terhadap budaya leluhur agar tetap lestari sehingga tak hilang ditelan masa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini