Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) wilayah Jawa Timur Arif Witanto mengatakan, banyak ODGJ yang hingga hari ini masih hidup dalam pasungan sebenarnya sudah layak untuk dilepaskan dari pasungan. Menurutnya, contoh nyata adalah Imron yang mungkin saja tidak termasuk kategori penderita gangguan jiwa berat.
Arif yang turut bertandang ke rumah Imron berpendapat, Imron sebenarnya awalnya adalah seorang pemuda dengan keinginan besar untuk terbebas dari kemiskinan namun kemudian merasa frustrasi oleh keadaan yang dirasa terlalu berat untuk menuju pada cita-citanya.
“Kita sudah ngobrol dengan dia, dan kita bersama lihat kan, dia seperti orang normal. Menurut saya perlu ada tenaga kesehatan jiwa, entah dari pemerintah atau inisiatif masyarakat, yang bisa melihat lebih teliti sehingga bisa mengidentifikasi mana yang sudah layak bebas pasung,” ujarnya.
Arif menggarisbawahi pentingnya pendekatan penuh kasih saya pada ODGJ terlebih mereka yang harus hidup dalam pasungan. Tujuan utama, lanjutnya, haruslah membuat ODGJ bukan saja bebas pasung tapi bisa kembali ke dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga:Klaim Ayah Pasung Sang Anak karena Sayang
Berdasarkan pengamatannya, tambah Arif, tenaga kesehatan dari pemerintah tidak memiliki totalitas yang diperlukan untuk membantu ODGJ bisa kembali hidup bermasyarakat.
Menurutnya, jumlah ODGJ di Jawa Timur yang hidup dalam pasungan masih cukup tinggi termasuk di Blitar, Tulungagung, hingga Ponorogo.
Kontributor : Agus H
- 1
- 2