Peringati Hari Santri, Gubernur Khofifah Ajak Santri Bangun Kedamaian Dunia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut peringatan Hari Santri Nasional 2019 menjadi wujud dedikasi perdamaian dunia.

Chandra Iswinarno
Selasa, 22 Oktober 2019 | 16:04 WIB
Peringati Hari Santri, Gubernur Khofifah Ajak Santri Bangun Kedamaian Dunia
Upacara perayan hari santri di Mapolda Jatim. (Foto. Istimewa)

SuaraJatim.id - Puncak peringatan Hari Santri yang digelar di Jawa Timur (Jatim) dipusatkan di Lapangan markas polda setempat pada Selasa (22/10/2019). Dalam agenda tersebut, ribuan santri bersama Forkopimda Jatim, Pangdam V Brawijaya, kejaksaan tinggi dan kapolda beserta jajaran mengikuti agenda tersebut.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut peringatan Hari Santri Nasional 2019 menjadi wujud dedikasi perdamaian dunia.

"Pada Hari Santri pesan-pesan yang ditunjukkan adalah untuk membangun kedamaian di seluruh dunia. Sehingga harus terus tetap dikumandangkan di acara apa pun dan kapan pun," kata Khofifah usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019.

Dalam naskah sambutan amanat menteri agama yang dibacakan Khofifah, mantan mensos itu menyebut perbedaan dalam masyarakat saat ini bisa dijadikan sebagai laboratorium perdamaian.

Baca Juga:Jokowi Dituduh Kriminalisasi Ulama: Hari Santri yang Tanda Tangan Siapa?

"Berangkat dari heterogenitas yang menjadi bagian dari Indonesia dan keberagaman ini, saya mengajak seluruh santri untuk membangun dengan suasana saling menghormati, saling menghargai dan kita bangun harmoni," ujarnya.

Lantaran itu, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengajak seluruh pesantren dan santri serta para kiai untuk menghadirkan Islam Rahmatan Lil Alamin dan menjadikan Islam penuh damai sehingga akan menjadi referensi dunia.

"Saya berharap bahwa hari santri kali ini yang ingin membangun pesan perdamaian untuk dunia. Resonansinya bisa kita jaga dan mudah-mudahan dunia akan melihat Indonesia menjadi salah satu bagian referensi tentang bagaimana keberagaman bisa berseiring dalam kehidupan yang harmonis," ujarnya.

Melihat kondisi Jawa Timur yang mengalami musim kemarau panjang sehingga berdampak kekeringan di banyak wilayah di daerahnya, Khofifah meminta kepada pesantren-pesantren di Jatim dan di seluruh Indonesia untuk memberikan hadiah kepada warga bangsa berupa Salat Istisqa di berbagai tempat.

"Sehingga kekeringan dari kemarau yang cukup panjang ini, kita mohon munajat kepada Allah mudah-mudahan segera diturunkan hujan yang memberikan berkah," ucap Khofifah.

Baca Juga:Jokowi: Bukan Riya, yang Tanda Tangan Hari Santri Itu Siapa?

Sementara, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengucapkan rasa terima kasih kepada Gubernur Jatim yang telah mengizinkan puncak peringatan Hari Santri bisa digelar di Mapolda sehingga dapat dirayakan anggota Polri dan TNI.

Ucapan terimakasih juga ditujukan ke para santri se-Jawa Timur. Menurutnya, atas doa dari para santri pelaksanaan pesta demokrasi di Jatim bisa berjalan aman dan kondusif.

"Ahamdulillah, pelaksanaan pesta demokrasi sampai dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden untuk wilayah Jatim dan wilayah Indonesia aman dan kondusif. Kami berpesan khususnya para santri untuk memiliki wawasan kebangsaan dan keagamaan setrta wawasan pembangunan supaya menjadi SDM yang unggul dan untuk Indonesia maju," kata dia.

Kontributor : Achmad Ali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini