SuaraJatim.id - Polisi akhirnya menemukan jenazah Surono (51) yang ternyata dicor semen di bawah lantai musala rumahnya di Desa Sumbersalak, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Terungkapnya jasad korban, polisi pun telah menangkap keluarga Surono, yang terdiri dari istri dan putra korban.
Penangkapan itu dilakukan polisi di rumah korban pada Senin (4/11/2019) kemarin.
"Untuk penyelidikan lebih lanjut, kami telah mengamankan istri korban berinisial SN dan putranya BR di Mapolsek Ledokombo," kata Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo seperti dikutip Antara, Selasa (5/11/2019).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut dia, anak dan istri terduga korban pembunuhan itu saling tuduh sebagai pelaku pembunuhan Surono yang dicor di lantai mushala di rumahnya.
Baca Juga:Temuan 39 Mayat Dalam Truk di London, Polisi Tetapkan 1 Tersangka Lain
"Dua orang yang diamankan yakni istri dan anak Surono justru saling menuduh. SN menuduh anaknya yang membunuh suaminya, namun anak juga saat diperiksa, balik menuduh ibunya yang membunuh," katanya.
Menurutnya, aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain dan melakukan penyelidikan untuk menentukan tersangka pembunuhan tersebut.
"Saat pembongkaran makam tersebut, polisi melihat adanya kejanggalan di lokasi mushalla rumah korban karena mushalla menjorok ke luar dan melebihi batas tembok," tuturnya.
Warga dihebohkan dengan temuan dugaan identik jasad kerangka manusia yang terkubur dalam cor-coran semen di mushalla yang berada di belakang sebuah rumah yang terletak di Dusun Joruju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Minggu (3/11/2019).
Penemuan itu berawal dari laporan masyarakat adanya warga bernama Surono yang hilang sekitar 7 bulan lalu dan diduga korban dikuburkan dengan tidak wajar di belakang rumahnya yang kini sudah dibangun musala dengan dapur dan kamar mandi lengkap.
Baca Juga:Habis Dihamili, Trejo Bunuh Cheerleader, Mayat Dibuang ke Sampah
Tim DVI Polda Jawa Timur turun ke lapangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa temuan jasad terduga korban pembunuhan setelah membongkar lantai musala yang sudah dikeramik.