Dalam rentang 20-25 Desember, Diklatsar diijinkan bertempat di sekitar Air Terjun Tancak, Afdeling Kali Klepuh Kebun Gunung Pasang, Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan Jember.
Namun, peserta Diklatsar bernama Rafditya tewas karena tidak sengaja meminum minyak bercampur bawang.
Diduga korban tergesa-gesa meminum cairan yang berfungsi mengusir nyamuk itu, karena kehausan.
Kala itu, korban bersama 14 temannya berjalan kaki dari Dusun Silo, Desa Suci, Kecamatan Panti menempuh perjalanan menuju ke lokasi Diklatsar.
Baca Juga:Klarifikasi Mapala Unila soal Tewasnya Mahasiswa usai Diksar
Rute yang dilalui untuk sampai ke lokasi orientasi harus melewati jalan setapak sejauh 10 kilometer dalam kawasan Perkebunan Sentool milik Kodam V Brawijaya.
"Jauhnya perjalanan harus istirahat. Mungkin kelelahan, tanpa disadari korban minum minyak tak dikira air," kata Ketua Badan Perwakilan Desa Suci Muhammad Syaiful Haq.
Korban seketika muntah-muntah dan pingsan. Sehingga, teman-temannya berusaha meminta bantuan medis dengan membawa korban ke Balai Desa Suci.
Syaiful mengatakan, saat tiba di Balai Desa, dan diperiksa oleh petugas medis Puskesmas Suci, ternyata korban sudah tidak bernyawa. Kemudian, petugas medis merujuk korban ke RSD dr. Soebandi untuk dilakukan visum.
Baca Juga:Mahasiswa UMP Meninggal Dunia Saat Ikut Diksar di Gunung Dempo