Puluhan Ikan di Kali Lamong Mati, Diduga Tercemar Limbah Pabrik dan Lindi

Akibat pencemaran tersebut, puluhan nelayan tidak bisa menangkap ikan sejak Minggu hingga sekarang.

Chandra Iswinarno
Selasa, 24 Desember 2019 | 02:05 WIB
Puluhan Ikan di Kali Lamong Mati, Diduga Tercemar Limbah Pabrik dan Lindi
Salah satu nelayan menunjukkan air sungai Kali Lamong yang hitam pekat, Senin (23/12/2019). [Suara.com/Tofan Kumara]

SuaraJatim.id - Puluhan ikan berbagai jenis mati di Kali Lamong di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik sejak Minggu (22/12/2019). Ikan tersebut mati diduga akibat lindi TPA Benowo Surabaya dan limbah industri yang ada di sepanjang sungai tersebut.

Dari penyusuran bersama seorang nelayan Desa Sukorejo, Abdus Salam, Kontributor Suara.com melihat air sungai yang menghitam. Sementara di tepian, terlihat adanya genangan air berwarna hitam pekat.

Salam mengemukakan, akibat pencemaran tersebut, puluhan nelayan tidak bisa menangkap ikan sejak Minggu hingga sekarang.

"Ikan-ikan mati sejak hari Minggu subuh hingga Senin pagi tadi. Saya tidak tahu akibat apa? Tapi air sungai terlihat hitam pekat. Nelayan di sini tidak bisa mencari ikan dua hari ini," ujar Salam ditemui di desanya pada Senin (23/12/2019).

Baca Juga:Tercemar Limbah, Ikan di Sungai Surabaya Mati Massal dan Warga Gatal-gatal

Salam melanjutkan peristiwa matinya ikan-ikan di Kali Lamong Sukorejo ini tidak hanya terjadi sekarang, tapi berulang setiap tahunnya meski dalam kondisi musim hujan maupun musim kemarau.

"Tentu saja kejadian ini berimbas pada mata pencarian nelayan desa. Kejadian seperti ini tidak hanya kali ini tapi berulang setiap tahun," ungkap Salam.

Sementara itu, Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rokhman mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian ikan di Kali Lamong yang melintasi wilayahnya. Hanya saja, dugaan sementara ikan-ikan yang mabuk dan mati akibat keracunan dari lindi TPA Benowo Surabaya dan tercemar limbah industri yang ada disekitar sungai.

"Yang mabuk dan mati itu jenis Kakap, Belanak, Sembilang, Keting dan Manyun. Yang jelas karena keracunan dari limbah. Nah, ini limbah dari mana itu belum pasti, yang jelas kemungkinan dari pelaku industri dan lindi TPA Benowo Surabaya," jelas Fatkhur di kantornya.

Fatkhur melanjutkan dari peristiwa itu, pihaknya sudah melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik tentang matinya ikan-ikan di sungai desanya, sehingga dinas terkait bisa melakukan tindakan dari peristiwa ini.

Baca Juga:Bengawan Solo Tercemar Industri Batik, Warga Lamongan Kesulitan Air Bersih

"Sudah kita sampaikan ke pihak DLH Gresik tentang ikan-ikan yang mati ini. Semoga segera ada tindakan dari dinas terkait. Jelas berdampak, terimbas pada ratusan nelayan yang ada di desa Sukorejo, inikan mata pencarian mereka," jelas Fatkhur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini