Lantai Sekolah Bersuhu Panas, Temperatur Capai 51 Derajat, Asap Bau Kapur

Tukang penggali itu pun mencoba meletakkan termometer di dalam lubang galian sedalam kurang lebih 20 centimeter.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 03 Januari 2020 | 15:45 WIB
Lantai Sekolah Bersuhu Panas, Temperatur Capai 51 Derajat, Asap Bau Kapur
Pengukuran temperatur suhu udara di bawah lantai SDN Tropodo dilakukan pihak terkait. [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Lantai keramik di ruang UKS SDN Tropodo Kecamatan Krian, Sidoarjo yang mengeluarkan suhu panas mengalami hal yang sama seperti peristiwa di Sumur Watutulis. Saat proses pembongkaran berlangsung tiba-tiba muncul asap dari dalam tanah.

Asap tipis tersebut terus keluar dalam tanah saat di gali oleh tukang penggali. Tukang penggali itu pun mencoba meletakkan termometer di dalam lubang galian sedalam kurang lebih 20 centimeter. Tak lama kemudian suhu naik hingga menunjukkan angka 51 derajat.

"Ini baru di bongkar sekitar 20 centimeter sudah mengeluarkan asap, oleh karena itu nanti kita terus bongkar terus sampai kedalaman berapa yang penting masih aman," kata Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Saifuddin sembari menunjuk lubang galian.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo Sigit Setyawan mengatakan selain mengeluarkan asap ternyata ditemukan Arde atau Grounding untuk instalasi listrik di tempat galian lantai tersebut.

Baca Juga:Tinjau Lantai Sekolah Bersuhu Panas, Wabup Sidoarjo Bongkar Keramik

Pihaknya akan mendatangkan PJU untuk mengecek Arde tersebut karena saat tersenggol dengan linggis mengeluarkan percikan api.

"Setelah dilihat, di bawahnya memang keluar asap dan ada Arde-nya. Kami sudah panggil PJU dari DLHK, kami undang ke sini untuk nanti melihat Arde-nya ini. Apakah nanti ada kandungan listrik? Sehingga, tadi saat kesenggol linggis itu keluar percikan percikan api. Ini nanti kita lihat, semua alternatif kita pertimbangkan," jelas Sigit.

Sigit menerangkan, suhu yang terus naik membuat kelembaban di dalam lubang galian menurun. Kelembaban yang semula 50 persen turun menjadi 37 persen.

"Tadi diukur pakai temperatur, naik suhunya. Tapi kelembabannya turun. Saat ini, kami belum bisa memastikan nanti dibongkar dilihat di bawahnya ada apa. Kami juga belum tahu di bawahnya asap ini dari apa," ucapnya.

Sigit sempat menyebut, aroma panas yang keluar saat pembongkaram lantai tak berbau gas. Ia menduga aromanya seperti aroma kapur.

Baca Juga:Heboh Lantai Sekolah Bersuhu Panas di Sidoarjo, Masak Telur Sampai Matang

"Makanya kami tadi menghubungi Kepala Dinas ESDM provinsi tapi belum tersambung. Ini sementara tim laboratorium, tim PJU datang semua kemungkinan kita pertimbangkan, ada listrik ada gas di situ."

Kontributor : Arry Saputra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini