SuaraJatim.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) saat ini sedang menyusun indeks kebahagiaan desa. Penyusunan indeks ini untuk mengetahui tingkat kebahagiaan masyarakat di desa-desa.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, penyusunan indeks kebahagiaan desa tersebut akan mengadopsi cara penyusunan indeks kebahagiaan di negara lain. Adapun tolok ukurnya akan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
"(Indeks kebahagiaan desa) masih dalam proses penyusunan," jelas Halim kepada wartawan usai menghadiri pembukaan Bahtsul Masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa dan Madura di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri pada Rabu (12/1/2020).
Halim mengatakan, selama ini masyarakat selalu memperhatikan indeks kesejahteraan tanpa melihat indeks kebahagiaan. Padahal di antara kedua hal tersebut tak selalu beriringan, tak jarang orang yang sejahtera secara ekonomi namun tak bahagia.
Baca Juga:Mendes PDTT Gandeng Tokopedia Pasarkan Produk UKM
"Nah, saya kepengin memulai merubah paradigma pandangannya, bukan hanya kesejahteraan (yang diperhatikan) tetapi juga kebahagiaan," ujarnya.
Dengan adanya indeks kebahagiaan desa, Halim berharap nantinya akan diketahui tingkat kebahagiaan masyarakat desa, sehingga pemerintah akan lebih mudah dalam menyusun program yang tepat untuk desa.
"Kalau masyarakat di desa itu bahagia maka dia akan punya daya tahan terhadap radikalisme, daya tahan terhadap intoleransi, daya tahan terhadap narkoba. Karena apa? Orang yang bahagia pasti hubungan sosialnya bagus."
Kontributor : Usman Hadi
Baca Juga:Jabat Mendes PDTT, Ketua DPRD Jatim Minta PKB Cari Pengganti Kakak Cak Imin