SuaraJatim.id - Elektabilitas putra sulung Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito di Pilkada Kabupaten Kediri 2020 jeblok.
Ia kalah bersaing dengan bakal calon lain semisal Sukma Sahadewa, Masykuri dan Mujahid.
Merujuk survei dari Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI) pada akhir Januari sampai awal Februari 2020, tingkat elektabilitas Dhito hanya 1,7%. Dhito menganggap hasil survei itu wajar, mengingat dirinya belum melakukan kampanye maupun sosialisasi.
"Kan saya belum kampanye, belum apa-apa, belum ada sosialisasi sama sekali. Jadi wajar kalau (elektabilitasnya rendah)," kata Dhito kepada Suara.com usai acara peresmian Rusun Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, Kota Kediri, Sabtu (15/2/2020).
Baca Juga:Mitos Bakal Lengser, Pramono Anung Minta Jokowi Tak Injakkan Kaki ke Kediri
Dhito merupakan salah satu bakal calon bupati dari PDIP, ia mendaftarkan diri lewat DPP PDIP. Namun hingga kini nasib pencalonan Dhito belum jelas, ia belum mengantongi surat rekomendasi resmi dari partai.
Saat ditanya mengenai surat rekomendasi dari DPP PDIP, Dhito menolak menjawab. "Kalau rekomendasi saya nggak berkomentar," tuturnya.
Kendati nasib pencalonannya belum jelas, namun Dhito tetap optimis. Ia mengaku siap apabila ditunjuk partai untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Kediri 2020.
"Yang jelas kalau pertanyaannya siap atau nggak? Saya harus jawab siap," tegasnya.
Pramono Anung mengatakan Kabupaten Kediri idealnya dipimpin oleh sosok dari kalangan nasionalis dan religius. Akan tetapi Pramono tak menyebutkan sosok yang dinilainya tepat untuk mendampingi anaknya di Pilkada Kabupaten Kediri 2020.
Baca Juga:Elektabilitas Anak Pramono Anung di Pilkada Kediri Jeblok, PDIP Tetap Pede
"Ya di Kediri ini kelompok paling kuat adalah nasionalis dan kelompok religius. Jadi gabungan nasionalis-religius itu lah yang tetap akan mewarnai itu," jelas Pramono.
"Ya pokoknya siapa saja (yang direkomendasikan), karena begitu diputuskan oleh partai, oleh PDI Perjuangan, segera kita berkomunikasi dengan seluruh ketua umum yang ada," kata dia.
Kontributor : Usman Hadi