Cegah Penyebaran Corona, SMP di Surabaya Ubah Salaman dengan Sungkem Jawa

"Kita juga sarankan setiap siswa selalau menjaga pola hidup bersih."

Dwi Bowo Raharjo
Rabu, 11 Maret 2020 | 08:46 WIB
Cegah Penyebaran Corona, SMP di Surabaya Ubah Salaman dengan Sungkem Jawa
Sekolah di Surabaya merubah cara salaman dengan siswanya untuk antisipasi penyebaran virus corona. (Suara.com/ Achmad Ali)

SuaraJatim.id - Virus corona atau Covid-19 yang mewabah di Indonesia memaksa beberapa sekolah di Jawa Timur merubah cara salaman atau salim. Salah satunya diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Surabaya.

Sekolah yang beralamatkan di Jalan Jemursari II, Kecamatan Wonocolo, Surabaya itu mulai merubah cara salaman atau salim denga khas sungkem jawa namun tanpa bersentuhan. Padahal motto sekolah jelas, yakni senyum, salam, sapa, salim, sopan dan silaturrahmi.

Kepala SMPN 13 Juwari menjelaskan perubahan salim yang jadi budaya di sekolahnya terpaksa dirubah lantaran sepengetahuannya penyebaran virus corona melalui benda dan sentuhan antara satu sama lain.

"Untuk itu kita antisiapasi dengan cara merubah salaman salim menjadi sungkem adat jawa tanpa bersentuhan," ujar Juwari pada Suara.com, Rabu (11/3/2020).

Baca Juga:WNI Positif Corona Terus Bertambah, Anies Resmi Tunda Formula E di Jakarta

Juwari menambahkan, penerapan perubahan sungkem jawa sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Baik siswa dengan guru ataupun guru dengan guru yang lain dilarang bersentuhan.

Pihak sekolah, kata Juwari, juga telah mensosialisasikan pada semua murid agar selalu hidup bersih. Setiap siswa disarankan membawa tisu atau hand sanitizer sendiri dari rumah.

Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Kita juga sarankan setiap siswa selalau menjaga pola hidup bersih. Karena keterbatasan hand sanitize di sekolah, kita juga sarankan siwa membawa tisu maupun hand sanitizer sendiri dari rumah untuk menjaga kebersihan saat kegiatan belajar mengajar," terangnya.

Hingga saat ini, SMP 13 sendiri masih minim ketersediaan hand sanitizer. Di sekolah, lanjut Juwari, masih tersedia empat hand sanitizer saja yang ditempatkan di beberapa titik di sekolah.

"Untuk saat ini (hand sanitizer) masih ada empat yang kita tempatkan di beberapa titik di sekolah. Harapan kita, nantinya kita bisa menambah di tempat-tempat strategis seperti pintu masuk maupun setiap ruang kelas," pungkasnya.

Baca Juga:Brunei Laporkan 6 Orang Positif Virus Corona

Untuk diketahui, kekinian jumlah pasien positif virus corona di Indonesia melonjak, Selasa (10/3/2020) sore ini. Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia sampai 27 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini