Dengan uang segitu, Waras pun membaginya dengan Rp 4.000 untuk tukang cetak foto, lalu Rp 6.000 hasil bersih yang bisa ia kantongi.
“Sekali foto kan Rp 10.000 terus dibagi biaya cetak Rp 4.000, berarti kan bersih Rp 6.000, itu penghasilan saya untuk satu fotonya,” ujar dia.
Tak hanya itu saja, ia mengatakan, untuk hari ini belum mendapatkan satu pelanggan. Bahkan, Waras mengaku, kemarin ia hanya mampu memfoto dua pengunjung saja. Hal ini disebabkan pengunjung yang enggan keluar rumah.
“Kemarin dapat dua pengunjung, nah berarti saya hanya bisa bawa pulang uang Rp 12.000 saja,” ucap Waras.
Baca Juga:Jakarta PSBB Corona Besok, Pemprov DKI Tebar Bansos Orang Miskin Hari Ini
Selain Waras, Sunarti tukang foto perempuan 48 tahun itu juga merasakan dampak akibat adanya virus corona. Ia pun mengaku, akibat adanya covid-19 membuat pendapatannya berkurang drastis.
Sunarti mengaku, selama hampir 10 tahun menjadi tukang foto di kawasan wisata satwa KBS, baru ini dampak besar yang dirasakan. Ia juga mengaku tak bisa berbuat banyak menyikapi peritiwa semacam ini.
“Ya kita hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat banyak menyikapi kondisi ini,” kata Sunarti, warga Darmo Rejo, Surabaya ini.
Meski mengalami sepi pengunjung, Sunarti mengaku masih bersyukur. Karena apa yang di dapat ini akan menjadi berkah. Belum lagi adanya virus corona ini diakuinya tak hanya berdampak pada dirinya saja, tapi juga orang lain.
“Intinya saya tetap bersyukur, meski sepi tapi masih bisa dapat penghasilan meskipun turun,” imbuh dia.
Baca Juga:Polisi Wajib Pakai APD Selama Wabah Virus Corona
Selain itu, Sunarti juga cukup bersyukur karena kamera yang ia gunakan tak sewa. Sebab, kebanyakan tukang foto di KBS banyak yang menggunakan kamera sewaan.