“Kalau saya tetap produksi, tapi dikurangi. Jadi kalau tak laku, tidak banyak yang dibuang,” jelasnya.
Menurut Fathonah sendiri, jika ramadan sebelumnya, pemesanan kudapan khas Gresik bisa sampai ke luar kota. Kini pemesanan hanya di daerah sekitar desa saja. Itupun jumlah pemesananya sedikit.
“Dulu yang mesan banyak, daerah Surabaya, Malang, Sidoarjo. Sekarang hanya daerah sekitar,” katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Baca Juga:Nongkrong di Warkop Gresik saat PSBB Surabaya Raya, Langsung Positif Corona