Kota Malang Pastikan Tak Perpanjang PSBB Corona, Sabtu Besok Selesai

Kebijakan itu diambil atas berbagai pertimbangan.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 26 Mei 2020 | 14:14 WIB
Kota Malang Pastikan Tak Perpanjang PSBB Corona, Sabtu Besok Selesai
Wali Kota Malang Sutiaji. (Antara)

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Malang tidak akan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini PSBB Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang telah berlangsung sejak Minggu, (17/5/2020) hingga Sabtu, (30/5/2020) besok.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan kebijakan itu diambil atas berbagai pertimbangan. Antara lain, banyak pasien positif sembuh, 13 pasien sembuh, 1 pasien meninggal dunia dan 20 pasien sedang dirawat total 34 pasien positif. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga terus bertambah.

“Saya juga ingin pesankan, masa henti atau jeda pandemi masih belum diketahui. Namun saya tegaskan, Kota Malang mengambil sikap cukup satu putaran saja PSBB. Optimisne kita adalah yang sembuh semakin banyak, PDP sehat juga terus bertambah. Ini jadi pertimbangan PSBB cukup sekali,” ujar Sutiaji, Selasa, (26/5/2020).

Sutiaji mengatakan, saat ini Kota Malang sedang bersiap menuju era new normal. Dia meminta masyarakat Kota Malang untuk mulai beradaptasi dan membangun kesadaran menjaga kebersihan sebagai bentuk adaptasi dengan bahaya Covid-19. Pemkot Malang mengklaim bakal menyusun protokolnya.

Baca Juga:Ngeyel Langgar Aturan PSBB, Sejumlah Warga Disuruh Nyapu Jalanan

“Setelah ini kita memasuki New Normal Kota Malang, dimana spirit dan roh yang akan kita bangun adalah beradaptasi pada kondisi masa Covid-19. Akan kita susun protokolnya,” tandas Sutiaji.

Sutiaji mengungkapkan, ada 4 langkah kebijakan Pemkot Malang pasca PSBB, yakni, pertama menyiapkan the new normal life dengan penyusunan SOP hidup sehat dan protokol Covid-19 pasca PSBB, kedua adalah menyiapkan RSUD sebagai RS darurat dan rumah isolasi untuk PDP ringan di Jalan Kawi, Kota Malang.

Ketiga melakukan pemantauan penyakit kronis merujuk pada data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan, dan ke empat adalah menyiapkan paket kebijakan stimulus ekonomi dengan merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini