Dokter Bongkar Kebobrokan Penanganan Virus Corona di Surabaya

Akun yang mengaku milik seorang dokter bernama Aditya J.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 27 Mei 2020 | 14:31 WIB
Dokter Bongkar Kebobrokan Penanganan Virus Corona di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Antara)

SuaraJatim.id - Seorang dokter membongkar kebobrokan penanganan virus corona di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu heboh di media sosial sejak Rabu (27/5/2020) pagi.

Hal ini disebabkan oleh akun twitter @cakasana. Akun yang mengaku milik seorang dokter bernama Aditya J.

“Disclaimer: saya dokter yang bekerja di salah satu RS rujukan di Surabaya. Informasi bbrp tidak bisa saya sebutkan sumbernya, tp insyaallah valid,” cuitnya.

Salah satu yang Ia soroti adalah terkait Pemkot Surabaya yang hanya memberikan bantuan wedang pokak dan telur rebus saja kepada tenaga medis.

Baca Juga:McLaren Terkena Badai Corona, Ini 7 Driver F1 Keren Timnya

“Loh kalau gitu, apa yang dilakukan pemkot untuk nakes-nakes ini? Let’s say, close to nothing. Nada,” katanya.

“Eh lupa. Ada sih yang dikasih pemkot… yaitu…Telor rebus sama wedang jahe. Anjir gue di sini ngehadepin pasien covid. Beneran elo cuma kasih gituan?."

"Dan ga semua suka jahe jadi ya sering2 akhirnya terbuang ga guna,” lanjut akun yang terpantau sering mengkritisi kebijakan Pemkot Surabaya itu.

Dimintai tanggapannya terkait cuitan viral ini, Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser belum bisa memberikan respon apa-apa.

“Saya masih dengan Ibu (Wali Kota Risma) ini. Nanti ya. Masih pertemuan,” kata Fikser singkat.

Baca Juga:Gubernur Babel Minta Para Istri Jangan Hamil Dulu Selama Wabah Corona

Jawa Timur jadi perhatian

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan fokus membantu Jawa Timur yang makin banyak kasus penularan virus corona. Kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan penanganan wabah COVID-19 di Jawa Timur.

Jumlah penularan di provinsi tersebut yang terus meningkat. Presiden meminta jajaran kementeriannya untuk memastikan kesiapan rumah sakit darurat, meningkatkan intensitas pengujian sampel individu yang diduga tertular COVID-19, dan pelacakan kontak dekat pasien positif COVID-19 di provinsi paling timur Pulau Jawa itu.

“Diberikan dukungan penuh untuk provinsi Jawa Timur, terutama terkait kesiapan rumah sakit daruratnya. Ini Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto), juga Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 (Doni Monardo) betul-betul saya minta Jawa Timur jadi perhatian,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas secara telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/5/2020).

Presiden juga mencatat beberapa provinsi dengan tingkat penularan tinggi selain Jatim, yakni Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Papua, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia memerintahkan peningkatan upaya-upaya penanganan kasus virus Corona di seluruh provinsi tersebut.

Kepala Negara juga memerintahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen hingga mencapai 10 ribu spesimen per hari.

“Saya berikan target agar dikejar, sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan,” ujarnya.

Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, hingga Selasa (26/5) pukul 17.00 WIB, jumlah kasus pasien positif di Jawa Timur mencapai 3.939 kasus dengan tambahan harian 64 kasus baru.

Kasus positif COVID-19 terbanyak di Jawa Timur terjadi di Kota Surabaya dengan total kasus 2.118 atau 53,8 persen dari total kasus COVID-19 di provinsi itu. Kota/Kabupaten tertinggi selanjutnya terdapat di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Sedangkan, kasus positif COVID-19 di seluruh Indonesia per Selasa (26/5) mencapai 23.165 dengan 5.877 pasien telah sembuh dan 1.418 pasien meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini