Ruang UGD RS Soetomo Didesain Ulang, Setelah 12 Dokter PPDS Terpapar Corona

Dikatakan Joni, untuk mendesain ulang UGD RSU dr Soetomo tidak mudah, karena ada satu alat yang sangat susah didapatkan.

Chandra Iswinarno
Selasa, 23 Juni 2020 | 02:55 WIB
Ruang UGD RS Soetomo Didesain Ulang, Setelah 12 Dokter PPDS Terpapar Corona
Direktur Utama RSUD Soetomo, dr Joni Wahyuhadi. [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo akan mendesain kembali ruangan unit gawat darurat (UGD) setelah 12 dokter dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Airlangga (Unair) terpapar Virus Corona.

"UGD hari ini karena sistem triase-nya tidak bisa lagi dipertahankan harus di rubah, maka di UGD mulai dilakukan setting ulang atau redesign. Untuk redesign UGD gambarnya sudah jadi. Nanti di UGD, nanti akan kita sendirikan, antara yang Covid dengan yang non-Covid," ujar Direktur Utama RSU dr Soetomo, Joni Wahyuhadi kepada Kontributor Suara.com pada Senin (22/6/2020).

Dikatakan Joni, untuk mendesain ulang UGD RSU dr Soetomo tidak mudah, karena ada satu alat yang sangat susah didapatkan.

"Jadi di belakang UGD itu, nanti ada lahan parkir akan ada penafisan, jadi di belakang buffer akan dipasang negative pressure, insyaAllah hari-hari ini akan kita pasang, karena negatif pressure tidak gampang mendapatkan alat itu," imbuhnya.

Baca Juga:Pengemudi Ojol yang Kecelakaan Positif Corona, Ini Penjelasan RSUD Soetomo

Sementara untuk 12 dokter PPDS yang terpapar Covid-19 di RSU dr Soetomo, Joni membenarkannya.

"Kemudian ketenagaan, kita sendiri punya banyak dokter dan perawat yang kita kerjakan disini, jadi RSU dr Soetomo ini, melibatkan anak didik, karena kita memang rumah sakit pendidikan, mereka murid-muridnya Fakultas Kedokteran. Untuk dokter muda kita setop, karena tidak mungkin untuk melayani pasien-pasien, untuk PPDS kita ikutkan merawat, karena dia harus tahu tentang Covid ini, manajemennya," katanya.

Selain itu, PPDS yang dilibatkan untuk membantu penanganan Covid-19 di RSU dr Soetomo cukup banyak, mencapai angka 900 orang.

"Sudah 945 lebih PPDS itu yang kita lakukan Screening, dilakukan rapid test, PCR setiap dua minggu, kami juga ada tempat untuk istirahat, seperti dua hotel yang kita sewa, kemudian kita juga punya tempat yang disediakan oleh Bu Gubernur, di PPDS dengan bertugas dua minggu, relaksasi dua minggu," katanya.

Sementara itu saat dikonfirmasi adanya 41 dokter PPDS yang terpapar Virus Corona sejak Maret 2020, pihak RSU dr Soetomo Surabaya membantahnya. Humas RSU dr Soetomo, Pesta Parulian menegaskan, bahwa pihaknya hanya merawat 12 pasien PPDS bukan 41 pasien.

Baca Juga:Puluhan Pengemudi Ojol di Surabaya Geruduk Kamar Mayat RS Dokter Soetomo

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini