SuaraJatim.id - Kebaikan hati Lulu Mustaghfiroh membuat semua orang terenyuh. Dia seorang wanita yang tinggal di Jogja, telah menyentuh hati banyak orang.
Lulu Mustaghfiroh merawat kucing-kucing bersama orang sakit jiwa. Utasnya tentang berbagai bersama Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) viral di Twitter sejak diunggah pada Jumat (26/6/2020). Ribuan akun telah me-retweet dan menyukai utas tersebut.
Lewat akun @LuLuMustt, Lulu membagikan video saat dirinya mengendarai sepeda motor menyusuri jalanan yang cukup sepi, sebelum kemudian masuk ke dalam jalan setapak hutan bambu, dan menemui seorang pemuda yang hidup menggelandang di antara semak bambu.
Pemuda itu, kata Lulu, adalah seorang ODGJ yang tak diketahu identitasnya. Melihat kondisinya yang begitu memilukan, hati Lulu tergerak untuk selalu berupaya menyisihkan waktu memberi makan ODGJ tersebut.
Baca Juga:Diduga Gangguan Jiwa, Salman Bawa Bensin saat Merangsek ke Mako Brimob
"Sudah hampir 2 minggu ini sharing makanan sama orang dengan gangguan jiwa yang hidup menggelandang. Dia punya base camp dengan atap pohon bambu di belakang Casa Grande Jogja," tulis Lulu.
Di video lainnya, terlihat Lulu memberi makan anak-anak kucing di sekitar semak bambu tersebut. Rupanya, ODGJ yang diberi makan Lulu selama ini tinggal bersama lima ekor anak kucing.
Dalam rekaman yang dibagikan Lulu, ODGJ berambut gondrong tersebut duduk terdiam bersama anak kucing yang ia rawat. Saat menerima sebungkus makanan dan sebotol minuman dari Lulu, ia hanya menunduk lalu mendekap pemberian Lulu.
"Anabul [anak bulu, kata lain untuk binatang peliharaan] dan masnya sudah seperti keluarga yang saling bergantung. Masnya mungkin kesepian, dia bahkan rela berbagi makanan yang dia temukan di jalan. Kalau siang masnya biasanya pergi "bekerja" mencari sesuap nasi untuk dirinya dan anak-anaknya "di rumah"," terang Lulu.
Lulu menceritakan, sebelumnya ia sering melihat pemuda tersebut di pinggir jalan Ring Road Utara, sekitar Polsek Depok dan Perumahan Casa Grande. Kondisinya yang memilukan kemudian mengalihkan perhatian Lulu.
Baca Juga:Sering Menyesal Berkepanjangan, Waspada Bisa Jadi Masalah Kejiwaan
"Masnya kalau duduk di pinggir jalan itu kesannya sedih, kesepian, nelangsa gitu. Kadang ada ODGJ yang galak, nah itu saya takut. Kalau mas yang ini kelihatan sedih," ungkap Lulu pada SuaraJogja.id melalui pesan singkat, Sabtu (27/6/2020).
Suatu hari, sekitar tiga minggu sebelum membagikan kisahnya, Lulu pun memutuskan untuk memberinya makan. Saat itu Lulu melihat ODGJ tersebut masuk ke jalan tikus. Lulu lantas menambah kecepatan laju sepeda motornya untuk kemudian memutar balik dan menyusul ODGJ tadi.
"Saya ngebut buat putar balik. Pas sampai jalan tikus masnya sudah hilang. Saya bolak-balik lewat jalan situ enggak ketemu," katanya.
Ia kemudian bertanya pada sejumlah karyawan di sebuah gedung yang terletak di barat Casa Grande. Salah satu karyawan pun berbaik hati padanya, mengantar Lulu ke tempat ODGJ yang ia cari tinggal.
Sesampainya di lokasi, Lulu tak menyangka ternyata pemuda yang memiliki keterbatasan mental tersebut bisa merawat anak-anak kucing. Sebagai pencinta kucing, Lulu makin tak tega melihatnya.
"Yang bikin saya terharu, waktu pertama kali nemuin tempat tinggalnya, ternyata tinggal bareng kitten yang kecil-kecil banget. Saya emang pencinta kucing, sempat rescue lima kucing, jadi kalau lihat kayak gitu sedih," terang Lulu. "Mana kitten-nya enggak punya kesempatan hidup layak. Beruntung diadopsi masnya, kalau punya makanan dimakan bareng kitten-nya itu."
Sejak saat itu, hampir setiap hari Lulu mengunjungi ODGJ di semak bambu itu untuk memberinya makan, juga untuk anak-anak kucingnya. Walaupun tak pernah mengobrol dengan ODGJ itu, Lulu tetap berusaha memberinya makan sesering mungkin. Ia mengungkapkan, selama ini setiap diajak bicara, ODGJ tersebut hanya bisa menjawab dengan melafalkan satu huruf -- "E".
Setelah berhari-hari memberi bantuan pada ODGJ tersebut, Lulu sendiri mengaku merasa tertolong. Ia pun menceritakan kejadian tak terduga yang ia alami, di mana ia tiba-tiba mendapat rezeki dari usahanya berjualan kecap lele khas Pati.
"Aku mau pulang ke arah Kledokan, dekat Seturan. Pas banget di lampu merah UPN, handphone-ku berdering. Enggak tahu itu nomor baru. Ragu juga mau angkat, takutnya nagih hutang kan, tapi waktu itu saya angkat teleponnya. Singkat cerita orang yang bersangkutan tanya-tanya tentang kecap yang aku jual, dan bermaksud beli grosir. Saat itu juga," tulis Lulu.
"Langsung ku sambut dong rezeki ini. Saya pulang ambil barang, lalu antar. Kebetulan lokasi dekat Stadion Maguwoharjo, yang mana ngelewatin lokasi si mas yang tadi. Sambil lewat, aku berbisik, bilang "Makasih ya mas". Karena sebenarnya, bukan aku yang bantu dia, tapi dia yang bantu aku, bantu mendoakan dengan dibalas rezeki tidak terduga. Di saat yang sama mataku merah, terharu," tutupnya.