Dijegal Sesama Kader PDIP, Anggota DPRD Mundur dari Bursa Cawali Surabaya

Setiap kali kegiatan, ada yang ditegur. Saya juga dilarang mengajak orang dalam acara. Sesama kader partai seharusnya tidak seperti itu.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 04 Juli 2020 | 16:22 WIB
Dijegal Sesama Kader PDIP, Anggota DPRD Mundur dari Bursa Cawali Surabaya
Anggota DPRD Jatim Armudji. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Walau Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) belum memberikan rekomendasi nama calon yang akan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Surabaya, namun satu bakal calon yang mendaftar dari partai berlambang banteng moncong putih menarik dari dari bursa pencalonan.

Langkah tersebut dilakukan Armudji, yang hingga kini tercatat sebagai Anggota DPRD Jatim. Dalam pengakuannya kepada awak media, Armudji mengemukakan beberapa alasan pengunduran dirinya dalam ajang kontestasi politik lokal tersebut.

“Saya memutuskan mengundurkan diri dengan tiga alasan. Yakni, (ingin) berkosentrasi membantu masyarakat yang kesulitan di masa pandemi Covid-19 khususnya di wilayah Kota Surabaya, melihat perkembangan situasi politik sebagai kader PDIP Perjuangan kami mengedepankan azas kemanusiaan menghadirkan wajah kader yang menampilkan pelayanan masyarakat dan sebagai kader kami siap menjalankan instruksi serta tunduk patuh terhadap perintah Ketua Umum Ibu Hj Megawati Soekarnoputri,” tegas Armudji seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (4/7/2020).

Surat pengunduran diri Armudji pun ditujukan kepada Ketua DPC PDIP Perjuangan Kota Surabaya yang ditembuskan ke DPP PDIP dan DPD PDIP Jatim. Selain alasan tersebut, Armudji juga mengemukakan adanya pihak-pihak yang berusaha menjegalnya dalam pencalonan.

Baca Juga:Putra Sulung Tri Rismaharini Siap Jadi Calon Wakil Wali Kota Surabaya

“Setiap kali kegiatan, ada yang ditegur. Saya juga dilarang mengajak orang dalam acara. Sesama kader partai seharusnya tidak seperti itu. Lebih baik saya yang mundur. Mereka merasa pengurus mungkin yang paling berhak, nggak perlu saya sebutkan mereka itu siapa,” tuturnya.

Mengapa mengalah mundur? “Bagi saya jabatan bukanlah segalanya. Nggak perlu kita ngoyoh atau saling menjegal. Kami siap mendukung siapapun yang direkom partai. Itu domainnya DPP. Saya tidak mau berkomentar soal isu ada yang direkom, sampai saat ini rekom pun belum ada,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini