Kisah Mohammad Soleh, Perawat Sapi Sang Presiden Hingga Beratnya 1 Ton

Mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Joko Widodo saat ini.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 23 Juli 2020 | 18:57 WIB
Kisah Mohammad Soleh, Perawat Sapi Sang Presiden Hingga Beratnya 1 Ton
Mohammad Soleh, perawat sapi presiden di Gresik. (Suara.com/Amin Alamsyah)

SuaraJatim.id - Bagaimana cara merawat sapi kurban milik presiden? Pertanyaan ini akan dijawab Mohammad Soleh, sang perawat sapi para presiden.

Muhammad Solah adalah warga Desa Campurejo, Kabupaten Gresik. Dia jadi langganan presiden saat hari raya Idul Adha.

Mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Joko Widodo saat ini. SBY dan Jokowi beli sapi Soleh.

Soleh mengaku punya cara perawatan khusus. Mulai dari pilihan jenis makanan hingga setiap hari dimandikan agar terjaga kebersihannya.

Baca Juga:Wali Kota Bekasi Minta Tiga Ciri Orang Ini Tidak Ikut Salat Jemaah Iduladha

Tahun ini, Soleh tidak ketinggalan rezeki. Sapi perawatannya kembali dibeli oleh Jokowi. Sapi itu berbobot 1 ton lebih 10 Kilogram, dengan tinggi 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter, dan lingkar dada 234 sentimeter. Sapi itu peranakan ongole (PO) dengan ciri khas memiliki badan besar dan berleher pendek.

"Sudah dua bulan lalu, tim dari presiden ke sini untuk survei serta memeriksa kesehatan sapi. Rencananya sapi tersebut akan dikurbankan ke Masjid Agung Surabaya,” kata Soleh di peternakannya, Kamis (23/7/2020).

Sapi miliknya selalu diperlakukan spesial. Seperti pilihan jenis makanan dan nutrisi sehingga mencapi bobot yang ideal.

Setiap hari sapi diberi makan tepung gilingan kedelai. Khasiatnya meningkatkan asupan makanan yang kaya protein.

Kemudian untuk kebersihan sapi, juga tidak luput dari perhatiannya. Setiap siang hari sapi selalu dimandikan. Hal ini selain menjaga kebersihannya juga menghindarkan dari penyakit. Perlakuan ini dilakukan agar sapi yang dibeli presiden terlihat spesial.

Baca Juga:Hukum Memotong Kuku Bagi yang Ingin Berkurban

“Setiap siang harus dimandikan. Untuk tempatnya kami masih campurkan sama sapi yang lain. Khawatir kalau dipisahkan nanti butuh adaptasi lagi,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini