"Jadi kalau ada orang tua tidak berkenan anaknya tidak sekolah juga nggak apa-apa tapi harus daring. Kalau orang tua memperbolehkan masih kita cek data riwayat sakitnya," ujarnya.
Ia menambahkan pembelajaran tatap muka rencananya akan dilakukan secara bergantian.
Misal siswa di absen ganjil akan masuk di hari Senin, maka siswa dengan absen genap akan masuk di hari Selasa.
"Satu kelas kan berisi 40 siswa, jadi gantian, Senin ganjil 20 siswa, yang genap di rumah. Besoknya yang genap maka ganjil di rumah. Hal itu ubtuk kelas 7,8 dan 9," katanya.
Baca Juga:Siap-siap! 21 SMP di Surabaya Bakal Mulai Masuk Sekolah Lagi
Sya'roni sampai saat ini masih menunggu kabar dari tim dispendik dan dinkes yang ada di Pemerintah Kota Surabaya mengenai keputusan perintah soal kepastian belajar dengan tatap muka.
"Pilotnya kan 21 sekolah, nah belum tentu juga 21 sekolah itu di uji coba lanjut. Mungkin beberapa bisa, tapi belum tentu semuanya. Jadi kami masih menunggu informasi dari dinas," tandasnya.
Kontributor : Arry Saputra