SuaraJatim.id - Pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Timur masih belum menunjukkan adanya kasus yang landai. Kasus kematian semakin meningkat, namun pasien yang sembuh juga mengalami penambahan cukup tinggi.
Meski begitu, ratusan objek wisata yang ada di Jatim mulai dibuka.
Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, sebanyak 182 dari total 969 objek wisata sudah beroperasi kembali.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarta mengatakan merujuk data yang terlampir tersebut objek wisata yang dibuka baru di 19 dari 38 kabupaten/ kota di Jatim.
Baca Juga:Indonesia Punya PR Meningkatkan Kesembuhan dan Menurunkan Angka Kematian
"Yakni ada di Kabupaten Blitar, Magetan, Ponorogo, Kota Madiun, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Jombang, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tuban, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Banyuwangi, Bondowoso, Kota Probolinggo dan Gresik," paparnya kepada SuaraJatim.id, Rabu (5/8/2020).
Meski belum dibuka secara menyeluruh, Disbudpar mencatat adanya lonjakan wisatawan.
Saat ini saja sudah ada 351.247 wisatawan yang berkunjumg ke 182 objek wisata.
"Jika dilihat perlahan-lahan mulai ada geliat ekonomi di sektor pariwisata. Cuma belum kembali pulih," kata Sinarta.
Kebanyakan dari wisatawan menyukai wisata yang berhubungan dengan alam, minat di wisata alam cukup banyak.
Baca Juga:Ma'ruf: Taat Protokol Kesehatan Jadi Kunci Pemutus Rantai Penularan Covid
Sementara wisata buatan masih belum terlalu banyak pengunjung.
"Tapi lumayan sebetulnya, seperti di Jatim Park itu kalau pas weekend sudah lumayan wisatawanny. Di Chimory juga, memang kalau weekday suasananya gak kayak dulu waktu masih normal belum ada pandemi," katanya.
Sinarta menambahkan, untuk wisata pagelaran budaya saat ini masih belum dibuka.
Pengumpulan massa untuk orang banyak masih belum diizinkan karena risiko penyebaran Covid-19.
"Masih simulasi saja, pada intinya untuk pengumpulan massa banyak masih belum. Karena kami tidak ingin kecolongan, kalau tidak taat risimkonya tinggi," kata dia.
Sumbang banyak kematian pasien corona
Jumlah pasien baru terkonfirmasi positif virus corona covid-19 di Indonesia masih terus meningkat, pada Selasa (4/8/2020) kemarin. Merujuk pada data per pukul 12.00 WIB selama 24 jam terjadi penambahan kasus positif sebanyak 1.922 orang.
Selain itu, ada tambahan 86 orang meninggal sehingga total menjadi 5.388 jiwa meninggal dunia. Berkenaan dengan itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menjelaskan ihwal kasus kematian akibat virus mematikan tersebut.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan, pihaknya melakukan penghitungan angka kematian setiap minggu. Dari data per tanggal 2 Agustus 2020, terjadi penurunan sekitar 28 persen.
"Dan di pekan kemarin, ini pertanggal 2 Agustus analisisnya, terjadi penurunan sekitar 28 persen dari dua pekan lalu," ungkap Dewi dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Rabu (5/8/2020) siang.
Dewi mengatakan, Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak kasus kematian akibat Covid-19. Angkanya tak tanggung-tanggung, mencapai 1.719 kematian.
"Jadi ketika kita lihat di level provinsi, bahwa jawa timur ini menempati peringkat pertama untuk penyumbang kematian dengan angka total 1.719 kematian," sambung dia.
Selanjutnya, Provinsi DKI Jakarta yang menguntit sang pemucuk klasemen. Di urutan kedua, Ibu Kota menyumbang angka kematian sebanyak 844 kasus.
"Kedua DKI Jakarta dengan total 844 kematian, setengah jumlah kematian dari jumlah yang pertama," beber dia.
Dewi menambahkan, peringkat ketiga ditempati oleh Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat berada di posisi empat dan lima.
"Dan di Jawa Tengah, ada tren peningkatan tertinggi, dan Sulawesi Selatan, dan terakhr adalah Kalimantan Selatan. Ini dari total kumulatif ya," papar Dewi.
Sedikit mengerucut, di level kabupaten dan kota, Surabaya menjadi yang pertama. Pada urutan kedua dan ketiga ditempati oleh Semarang dan Makassar.
"Kemudian selanjutnya, kami juga siapkan di level Kabupaten/Kota. Ternyata memang level Kabupaten/Kota yang paling banyak menyumbang angka kematian adalah Kota Surabaya. Kemudian Semarang, ketiga Makassar," lanjut Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menyebut jika Ibu Kota berada di luar tiga kota besar yang menyumbang kasus kematian. Merujuk pada jumlah 514 Kabupaten dan Kota yang ada di Indonesia, sebanyak 225 Kabupaten/Kota atau sebesar 43,7 persen tidak ada angka kematian akibat Covid-19.
"Jadi tiga besar ini adalah daerah di luar dari DKI Jakarta. Lagi2 kalau kita lihat berdsarkan 514 kabupaten/kota di Indonesia, ternyata 43,7 persen atau 225 kabupaten kota ini tidak ada angka kematian akibat Covid-19," imbuhnya.
Kontributor : Arry Saputra