Dokter Joni menyarankan jika sekolah hendak dibuka, harus dilakukan prakondisi terlebih dahulu. Hal ini dengan melakukan simulasi dengan melihat perilaku anak-anak, adanya proteksi ketat dan evaluasi.
Selain itu, evaluasi ini dilakukan dengan sistem periodisasi testing untuk memastikan apakah ada kasus konfirmasi baru atau tidak.
Apabila tidak ada, maka sekolah bisa mulai dibuka.
“Anak-anak gejala tidak terlalu khas, jadi harus hati-hati. Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan harus hati-hati,” pungkasnya.
Baca Juga:Pemerintah Izinkan Sekolah Zona Kuning Hijau, DPR: Prioritaskan PJJ