“Di dalam batu ini terjebak fosil-fosil yang cukup banyak sekali, dan ini akan kami bawa ke museum sebagai bahan pembelajaran,” kata Amin kepada kontributor SuaraJatim.id, Minggu (16/8).
Dia menuturkan, berdasarkan kajian Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) maupun dari Sangiran, daerah itu dengan lapisan kabuh (endapan yang merekam jejak kehidupan dinamis) diperkirakan berusia antara 500 ribu tahun sampai 800 ribu tahun yang lalu.
Amin menduga masih banyak batu berisi fosil lainnya yang berada di Hutan Tritik. Sebab, Hutan Tritik merupakan kawasan yang diduga menjadi salah satu pusat peradaban kuno manusia purba Jawa.
“Kapan hari juga ditemukan serpihan tulang manusia (di Hutan Tritik) yang masih dalam penelitian, diperkirakan juga bisa jadi itu bagian tulang dari manusi purba. Ini perlu pembuktian,” katanya.
Baca Juga:Ilmuwan Temukan Kerabat Baru T-Rex Misterius
Selanjutnya Disparporabud Kabupaten Nganjuk akan berkoordinasi dengan beberapa lembaga seperti Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran untuk meneliti batu berisi fosil tersebut.
“Ini memang satu hal yang sangat langka sekali. Artinya bahwa fosil-fosil ini terjebak dalam batuan magma yang sudah mulai mengeras. Ini kan cukup langka juga,” tuturnya.
“Karena di sini dulu juga pernah ada letusan gunung berapi (purba). Ini terlihat sekali dari beberapa batuan yang nampak di sini memang batuan bekas letusan,” sambung Amin.
Kontributor : Usman Hadi
Baca Juga:Fosil Unik Diteliti Ilmuwan, Diyakini Sebagai "Kerabat Baru" T-Rex