SuaraJatim.id - Simak Profil Bupati Faida terlengkap dalam ulasan ini. Nama Bupati Jember, Faida kembali menjadi perbincangan setelah beredar video dirinya menyinggung biaya rekomendasi partai yang sangat mahal. Pernyataannya tersebut sontak mengundang tanggapan beragam dari berbagai pihak.
Bulan lalu, Faida juga sempat menjadi sorotan publik setelah kabar pemakzulan dirinya oleh DPRD Jember beredar. Lantas, siapa sebenarnya sosok Bupati Faida? Berikut ini profil Bupati Faida selengkapnya.
Latar Belakang
Dr. Hj. Faida, MMR., lahir di Malang, Jawa Timur pada 19 September 1968. Ia merupakan bupati Jember periode 2016-2021. Latar belakang keluarga Faida tak jauh dari gelar dokter yang dimilikinya.
Baca Juga:Heboh Pengakuan Bupati Faida: Butuh Bermiliar-miliar Dapatkan Rekom Partai
Faida merupakan anak dari pasangan dr. Musytahar Umar Thalib dan Widad Thalib. Selain berprofesi sebagai dokter, sang ayah juga merupakan pemilik sebuah rumah sakit.
Bupati Faida memiliki suami, drg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR., yang berkarier di bidang kesehatan. Selain itu, salah satu kakak Faida juga berprofesi sebagai dokter.
Faida mengawali pendidikannya di MI Nurul Huda Krikilan, Banyuwangi. Ia kemudian pindah ke sebuah SDN di daerah Kalibaru.
Setelah itu, Faida melanjutkan pendidikan ke SMP Kalibaru dan SMA Negeri 1 Jember. Faida juga sempat dititipkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo di tahun 1984.
Baca Juga:Jika Pilkada Jember Digelar Agustus, Bupati Faida Berpotensi Terpilih Lagi
Pasca lulus SMA di tahun 1987, Faida masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Faida juga merupakan alumni Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR).
Karier Medis
Faida mengawali karier di bidang medis saat bekerja sebagai staf pelayanan medis di rumah sakit Al-Huda, Banyuwangi. Setelah bergabung di rumah sakit milik ayahnya tersebut, Faida mengalami peningkatan karier yang sangat cemerlang.
Ia kemudian naik jabatan menjadi Wakil Kepala Bidang Pelayanan Medis, Kepala Bidang Farmasi, dan Kepala Puskesmas Tulungrejo. Setelah itu, Faida kembali ke RS Al-Huda sebagai Direktur Medis hingga naik jabatan menjadi Chief Executive Officer (CEO).
Faida juga merupakan direktur utama di RS Bina Sehat, Jember dan Kepala Bina Sehat Training Center.
Karier Politik
Di tahun 2016, Faida bersama pasangannya, Abdul Muqit Arief, mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati Jember. Pasangan ini diusung tiga partai besar, yakni PDI-P, Nasdem, dan PAN.
Faida dan Abdul Muqit berhasil memenangkan Pilkada tersebut meskipun sempat diwarnai aksi walk-out oleh saksi pasangan lawan. Faida kemudian dilantik bersama 17 kepala daerah Jawa Timur lainnya. Pelantikan ini juga turut meresmikan Faida sebagai bupati wanita pertama dalam sejarah pemerintahan Kabupaten Jember.
Pada Juli 2020 lalu, Bupati Faida dimakzulkan oleh DPRD Jember. Bahkan, 3 partai pengusungnya juga turut memakzulkan Faida.
Mengutip Jatimnet.com, Faida menyebut pemakzulan tersebut terjadi karena dirinya memilih maju dari jalur independen pada Pilkada 2021. Sedangkan, dari pihak DPRD, alasan pemakzulan tersebut karena Faida dinilai telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baru-baru ini, video Bupati Faida yang menyebutkan mahalnya rekomendasi partai juga viral di media sosial. Ia menyinggung perihal uang miliaran rupiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonan partai dalam pilkada.
Pernyataan tersebut dikemukakan saat Bupati Faida menjadi panelis dalam salah satu acara webinar pada bulan Agustus lalu.
Selama ini, Faida menegaskan bahwa dirinya selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Ia berupaya untuk bekerja secara bersih, jujur, dan tidak KKN. Ia bahkan dengan tegas mengatakan tidak mau kompromi dengan kehendak elit politik yang berlawanan dengan kepentingan rakyat.
Itu dia profil Bupati Faida terlengkap, mulai dari pendidikan, karier medis hingga kontroversinya.
Kontributor : Theresia Simbolon