Jika Pilkada Jember Digelar Agustus, Bupati Faida Berpotensi Terpilih Lagi

Dalam survei yang dilakukan Accurate Research and Consultant Indonesia, nama Faida masih memiliki elektabilitas yang tinggi dibanding pesaingnya.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 19:10 WIB
Jika Pilkada Jember Digelar Agustus, Bupati Faida Berpotensi Terpilih Lagi
Petahana Pilkada jember Faida dan penantangnya Hendy Siswanto. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 di Kabupaten Jember bakal diikuti bupati petahana Faida yang sebelumnya dimakzulkan oleh DPRD setempat.

Dalam survei yang dilakukan Accurate Research and Consultant Indonesia, nama Faida masih memiliki elektabilitas yang tinggi dibanding pesaingnya.

Setelah melakukan dua kali survei pada 24-30 Juni 2020 dan 14-20 Agustus 2020 lalu, elektabilitas Faida mengalami kecenderungan menurun drastis.

“Hasilnya ternyata dari yang pertama, incumbent ini seperti terjun bebas. Elektabilitasnya menurun sangat siginifikan,” kata Direktur Accurate Research and Consultant Indonesia Baihaqi Siraj seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (29/8/2020).

Dari hasil survei itu, elektabilitas Bupati Faida mengalami penurunan jelang Pilkada 2020. Sedangkan nama Hendy Siswanto mengancamnya di posisi kedua.

Baca Juga:11 Parpol Pemilik Kursi DPRD Jember Siap Keroyok Bupati Faida di Pilkada

Dia melanjutkan, pada survei periode pertama, elektabilitas Bupati Faida berada di kisaran 34,05 persen.

“Kemudian pada survei tanggal 14-20 Agustus, tinggal 26,05 persen."

Diakuinya ada banyak faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas bupati petahana, salah satunya adalah keputusan pemilih yang sudah mulai menentukan pilihannya.

“Kemarin pemilih yang belum menentukan, karena sudah mendekati (Hari-H) pemilihan, banyak yang sudah menentukan,” katanya.

Meski begitu, dia mengemukakan dukungan kepada Bupati Faida memang masih kuat.

Baca Juga:Pasca Dipecat DPRD, Bupati Jember Faida Melengos Ditanya soal Pemakzulan

“Tapi di lapangan tidak sekuat yang dibayangkan para pemain (politik) di lapangan,” katanya.

Selain itu, dia juga mengemukakn tingkat kepuasan warga Jember terhadap kinerja Bupati Faida hanya sekitar 40 persen.

Lebih jauh, Baihaqi juga mengemukakan, tidak secara otomatis jika ada lebih dari dua calon bupati, maka petahana akan menang.

“Bahkan kalau seandainya terjadi empat calon, peluang Faida kalah itu lebih besar,” katanya.

Berdasar pada survei terakhir Arci, Hendy Siswanto berada posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 24,92 persen. Namun dia juga mengatakan, jumlah pemilih Hendy cenderung stagnan dan tidak meningkat.

“Yang sangat menarik Pak Djoko Susanto. Awalnya sekitar 10 persen, tapi kemudian elektabilitasnya 23,48 persen,” katanya.

Dengan demikian, Baihaqi menyatakan, ada tiga calon bupati yang bersaing ketat, yakni Faida, Hendy Siswanto, dan Djoko Susanto.

“(Disparitas elektabilitas mereka) sangat tipis, masih dalam rentang margin error. Kami melakukan survei terhadap 400 persen, dengan margin error lima persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini