Dikonsumsi Sembarangan, Imunomodulator Justru Perparah Kondisi Autoimun

Dokter mengingatkan pasien autoimun untuk tidak sembarangan mengonsumsi imunomodulator yang dijual bebas di pasaran. Apa dampaknya?

M. Reza Sulaiman
Selasa, 08 September 2020 | 14:30 WIB
Dikonsumsi Sembarangan, Imunomodulator Justru Perparah Kondisi Autoimun
Ilustrasi minum obat. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Imunomodulator hingga berbagai jenis peningkat daya tahan tubuh lainnya laris di pasaran di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Meski begitu, dokter mengingatkan pasien autoimun untuk tidak sembarangan mengonsumsi imunomodulator yang dijual bebas di pasaran. Apa dampaknya?

Pakar autoimun sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof Iris Rengganis mengatakan penderita autoimun tidak bisa sembarangan mengonsumsi imunostimulan.

Sebab, konsumsi sembarangan akan mengaktivasi antibodi yang bersangkutan dan dapat berakibat menyerang tubuh sendiri.

Baca Juga:Sulit Disembuhkan, Penyakit Autoimun Tetap Bisa Dikontrol Agar Tidak Parah

"Antobodi memang bagus diaktivasi, tapi pada penderita autoimun itu antibodi terganggu (error) sehingga bisa menyerang tubuh sendiri," kata dia, saat diskusi daring dengan tema mitos seputar autoimun yang dipantau di Jakarta, Senin.

Imunostimulan atau imunostimulator adalah substansi berupa obat dan nutrien yang menstimulasi sistem imun dengan meningkatkan aktivitas komponen sistem imun untuk melawan infeksi serta penyakit.

Ia mengingatkan jangan sampai penderia autoimun mengonsumsi imunostimulan kemudian imun dan antibodi bagus, namun malah menyerang tubuh pasien tersebut.

Jadi, kata dia, untuk pasien autoimun tidak boleh diberikan imunostimulan, melainkan cukup dengan vitamin A, B, C, D, E, antioksidan dan makan sehat. Selain itu boleh pula beberapa imunomodulasi, tapi bukan imunostimulator.

Terkait hal yang dapat dilakukan oleh penyintas autoimun untuk mempersiapkan sistem imun, ia menjelaskan bisa dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik dengan dokter yang menangani.

Baca Juga:Dokter Ungkap Alasan Perempuan Lebih Rentan Penyakit Autoimun

Dengan kata lain, jangan menghentikan obat rutin tanpa persetujuan dokter. Kemudian juga mengomunikasikan dengan dokter terkait jadwal berobat rutin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini