SuaraJatim.id - Model pelayanan masyarakat di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jember, Jawa Timur, diubah. Penyebabnya tujuh orang pegawainya positif terpapar Covid-19.
Empat orang pegawai di antaranya bekerja di kantor pelayanan BPJS Kesehatan Kabupaten Jember dan tiga orang di kantor pelayanan Kabupaten Lumajang.
"Teman-teman sudah melakukan isolasi mandiri dan dilakukan proses tracking oleh Dinas Kesehatan," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Antokalina Sari Verdiana, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (23/9/2020).
"Mereka tidak ada gejala. Cuma karena kami ada swab rutin setiap 14 hari sekali ternyata ada yang terkonfirmasi. Kami sendiri tidak tahu di mana tertularnya," kata Antokalina.
Baca Juga:Miris! Sepakbola Persahabatan di Jember Ini Endingnya Malah Tawuran Begini
BPJS Kesehatan langsung mengambil langkah-langkah taktis pelayanan melalui aplikasi Pandawa (Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp).
"Karena kebijakan pandemi masih tetap berjalan dan pemerintah sudah meminta masyarakat agar tak melakukan kerumunan massal. Layanan online ini upaya kami agar tak ada kerumunan massal," kata Antokalina.
"Memang ada beberapa kendala yang perlu kami evaluasi. Bagi masyarakat yang belum bisa menggunakan WhatsApp, mungkin saat mereka sudah di depan (kantor), kami akan coba sampaikan bagaimana cara mengakses layanan secara online," kata Antokalina.
Menurut Antokalina, layanan melalui WhatsApp sebenarnya mudah. Pandawa ini tetap dijalankan oleh customer service (layanan pelanggan) yang bekerja dari rumah secara bergiliran.
"Jadi sebenarnya kami tidak tutup, tapi pelayanan kami alihkan ke online. Sejak awal September sudah kami umumkan ke masyarakat," katanya.
Baca Juga:Maju Sebagai Calon Bupati Jember, Siapa Hendy Siswanto Sebenarnya?