Faktor lain yang mempengaruhi jumlah mikroorganisme pada uang adalah waktu edar uang.
“Uang baru memiliki zat antimikroba eksklusif di dalamnya, jadi mereka cenderung tidak mendukung mikroba,” jelas Tierno. Tapi, zat itu akan habis seiring waktu. Jadi semakin tua uangnya, semakin besar kemungkinan mengandung mikroba.
Panas dan kelembapan juga membuat perbedaan, jadi Anda mungkin menemukan sejumlah besar mikroorganisme pada uang yang berada di tangan penjual hot dog di musim panas.
Penelitian juga menunjukkan bahwa uang dengan nominal yang lebih rendah cenderung memiliki jumlah mikroorganisme yang lebih tinggi karena lebih sering dipegang.
Baca Juga:Heboh! Party di Kolam Renang saat Pandemi Covid-19
Penemuan lain yang juga mengejutkan, ada zat lain yang sering dideteksi pada uang tunai, yaitu narkoba. Terdapat jejak kokain pada sebanyak 80% dan 90% uang kertas. Sebuah studi tahun 2001 mendeteksi heroin pada 70% uang kertas, metamfetamin pada 30% uang kertas, dan PCP pada 20% uang tunai
Ragi, jamur, DNA hewan, dan partikel makanan juga kerap ditemukan pada uang kertas, yang mungkin membuat Anda ingin lebih sering mencuci tangan.
Tierno mencatat bahwa Anda kemungkinan besar tidak akan jatuh sakit karena memegang uang tunai, tetapi menekankan bahwa mencuci tangan sesudah memegang uang adalah ide yang baik, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Sebelum menyentuh mulut, mata, atau hidung Anda, Anda harus mencuci tangan,” katanya. Meski uang belum tentu menjadi penyebab infeksi, tetapi benda apapun yang disentuh beberapa kali dalam sehari oleh orang yang berbeda, bisa menjadi masalah.
Baca Juga:Ahli Inggris: Kalahkan Corona, Flu dan Pneumonia 10 Kali Lebih Mematikan!
- 1
- 2