SuaraJatim.id - Aksi demontrasi tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Surabaya disusupi oleh sekumpulan remaja yang tak tergabung dalam elemen kelompok demonstran.
Mereka yang oleh sebagian orang disebut sebagai 'kelompok anarko' itu sekarang diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan.
Pantauan di lokasi, mereka yang diamankan dilepaskan semua pakaiannya. Mereka kelompok yang rata-rata mengenakan atasan warna hitam. Total yang diamankan sebanyak 104 remaja.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, mengatakan polisi menemukan adanya remaja yang datang menuju Gedung DPRD Jatim, karena terlihat mencurigakan sekumpulan remaja ini dihalau dan ditanyai mengenai tujuannya.
Baca Juga:Bentrok Pendemo dan Polisi di Semarang: 4 Orang Diduga Melakukan Perusakan
Bahkan saat remaja tersebut berhamburan lari, salah satu dari mereka menjatuhkan sebuah botol yang ternyata molotov. Satu molotov tersebut telah diamankan sebagai barang bukti.
"Waktu kami tanya-tanya mereka itu malah kabur dan lari sendiri-sendiri. Waktu lari itu ada barang yang tertinggal ternyata molotov. Kita amabkan akhirnya dan membawa semua ke Mako," ujar Hartoyo kepada SuaraJatim.id, Kamis (8/10/2020).
Kebanyakan dari mereka yang diamankan masih remaja dan masih pelajar. Dikhawatirkan kelompok seperti ini bisa memprovokasi jalannya aksi lantaran tak tergabung dalam elemen apapun.
"Penghalauan tadi, anak-anak itu gak ngerti apa-apa, hanya tahu di Twitter melaksanakan demo datang ke sini. Rata-rata anak SMA, itu kita antisipasi kita amankan dulu karena mereka nggak ngerti apa apa nggak ngerti yang mereka perjuangkan," ujarnya.
"Mereka nanti bisa memprovokasi karena tak tergabung dalam elemen apa-apa. Kalau elemen mahasiswa buruh itu kita sudah tahu dan sudah kita imbau menggunakan identitas minimal yang bisa dikenali dari elemen mana," lanjutnya.
Baca Juga:Kenapa Jurnalis Menolak UU Omnibus Law, Ini Penyebabnya
Hartoyo menyebut para remaja yang diamankan berasal dari Surabaya dan luar daerah dari Gresik. Mereka juga mengenakan pakaian hitam-hitam.
"Ratusan orang sudah diamankan di bawa ke Polrestabes. Mereka menggunakan pakaian hitam-hitam. setelah kita cek ada dari Wiyung Dukuh Pakis. Ada yang dari Gresik kemudian bersatu itu juga kita amankan," ujarnya.
Setelah diamankan para remaja ini akan menjalani rapid tes dan dimintai keterangan kepolisian. Selanjutnya, orang tua masing-masing akan dipanggil.
"Kita mintai ketwrangan dulu setelah itu kita rapid kemudian kita panggil ortunya. Kita tidak ingin adanya rusuh. Kita mengantisipasi penyusupan-penyusupan itu," ujarnya.
Kontributor : Arry Saputra