SuaraJatim.id - Ketua Bidang Buruh dan Warga Miskin Kota Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Surabaya Habibus Shalihin mengatakan ada lebih dari 3.000 massa akan bergerak ke tengah Kota Surabaya.
Mereka terdiri dari gabungan 50 organisasi baik dari organisasi buruh, tani, mahasiswa, dan kaum miskin kota.
Sasaran utama aksi adalah di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Sementara titik kumpul ribuan massa akan dimulai dari Bundaran Waru sekitar pukul 10.00 WIB.
Tuntutan utamanya, kata Shalihin, "Mendesakan kepada pemerintah dan DPR agar membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja!"
Baca Juga:Prang! Kaca Jendela Gedung DPRD Jember Pecah, Dilempari Batu Aksi Mahasiswa
Massa aksi juga menggelorakan Mosi Tidak Percaya kepada Pemerintah dan DPR. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (08/10/2020).
Sejak siang tadi, ribuan massa aksi sudah memadati depan mal Cito Surabaya sejak pukul 10.00 WIB. Mereka pelan-pelan akan merangsek, berjalan ke tengah kota.
Ribuan massa membawa berbagai spanduk yang berisi penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja dan selanjutnya bergerak menuju Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Jatim di Surabaya.
Sebanyak 4.263 personel gabungan dari TNI/Polri diterjunkan untuk mengamankan demonstrasi massa Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur yang berlangsung di beberapa lokasi di Surabaya, Kamis.
Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan ribuan personel gabungan itu akan disebar di beberapa titik vital yang dimungkinkan dilalui oleh massa demonstrasi.
Baca Juga:Fadli Zon: RUU Ciptaker Dadakan, Rapat Diberi Tahu 15 Menit Sebelumnya
"Personel gabungan menyebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol," ujar AKBP Anton.