SuaraJatim.id - Sekembalinya dari Arab Saudi, Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyerukan Revolusi Akhlak untuk Indonesia. Pendiri FPI ini menyatakan, jika Revolusi Akhlak bukan sesuatu yang baru.
Revolusi Akhlak merupakan gagasan lama yang telah ada dan cocok dihidupkan kembali karena gagasannya berasal dari bapak revolusi dunia.
“Sebelum pulang ke Indonesia saya serukan Revolusi Akhlak. Saya tidak membawa sesuatu yang baru dalam Revolusi Akhlak, karena sesungguhnya bapak revolusi dunia, Revolusi Akhlak, tidak lain dan tidak bukan adalah Sayyiduna Muhammad SAW. Bagi kita beliau adalah bapak revolusi akhlak dunia, pejuang Revolusi Akhlak,” ujarnya seperti dikutip dari Hops.id-jaringan Suara.com.
Pernyataan tersebut disampaikan Rizieq, dalam ceramah dan pidato di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Majelis Taklim Alafaf, Tebet, Jakarta Timur pada Jumat (13/11/2020) yang disiarkan kanal Youtube Front TV.
Baca Juga:Bukan Habib, Cak Nun Ungkap Panggilan untuk Rizieq Shihab: Rif, Syarif
Rizieq mengemukakan, Nabi Muhammad membawa umat manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya terang. Dalam ceramahnya di Markas Syariat Petamburan, dia juga menyinggung soal penerapan Revolusi Akhlak.
Dia mengatakan, jika Presiden Jokowi mau melaksanakan revolusi tersebut, tanpa ragu dia akan meminta pendukungnya untuk tunduk pada Jokowi.
“Kalau pemerintah lakukan dan laksanakan Revolusi Akhlak, kami siap dukung. Kalau Revolusi Akhlak dilakukan, kami siap tunduk pada aturan Anda (pemerintah). Kalau tidak adil, gelombang rakyat akan melawan ketidakadilan,” katanya.
Dia menegaskan FPI dan dirinya bukan memusuhi Pemerintah dan sebagainya. Habib Rizieq mengatakan musuh mereka adalah ketidakadilan.
“Sekali lagi kita yang ada di sini habaib, ulama, sekali lagi kita bukan musuh pemerintah. Kita bukan musuh negara, kita bukan musuh tentara, kita bukan musuh polisi,” katanya.
Baca Juga:Baru Pulang, Habib Rizieq Resmikan Proyek Masjid Seharga Rp 50 Miliar